4/12/09

Belajar Microsoft Visual Foxpro

· 1 comments

Bab 1
Mengenal Microsoft Visual Foxpro 6.0

I. Uraian

1. Apakah itu Database ?
2. Apakah itu Visual Foxpro
3. Peralatan yang dibutuhkan
4. Komponen Pendukung Visual Foxpro
5. Cara menjalankan Visual Foxpro
6. Cara mengakhiri Visual Foxpro

II. Teori

2.1 Apa itu Database ?

Database secara istilah teknis adalah sekumpulan informasi yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat diakses kembali dengan mudah dan dapat diolah menjadi berbagai informasi.
Penggunaan database dapat digunakan untuk mengelola data kepegawaian, akuntansi, perkuliahan dan sebagainya. Dalam kenyataannya , sebuah database bisa terdiri atas beberapa tabel.

Misalnya database tentang proses Perkuliahan dapat terdiri dari 3 tabel . Tabel pertama tentang data Mahasiswa, tabel kedua tentang daftar Matakuliah dan tabel ketiga tentang Nilai mahasiswa sesuai matakuliah yang diprogramkan.

Tabel Mahasiswa, misalnya, dapat dibayangkan sebagai suatu tabel dua dimensi yang terdiri atas kolom-kolom dan baris-baris . Contoh berikut memperlihatkan tentang data dalam tabel data Mahasiswa:

Tabel 1-1 .Tabel Mahasiswa

Setiap baris dalam tabel tersebut bisa disebut record. Setiap record mewakili data seorang mahasiswa yang terdiri dari elemen STB, NAMA dan JURUSAN.
Elemen-elemen STB, NAMA, JURUSAN secara sendiri-sendiri disebut field atau atribut.Pada contoh tabel mahasiswa di atas terdiri atas tiga field. Field ini tidak lain adalah kumpulan data yang sejenis. Jenis data yang termuat dalam field kelak akan menentukan tipe data dari field. Pada contoh tabel mahasiswa di atas terdiri atas tiga field dan empat record data.

Sedangkan dalam pengertian Visual Foxpro, database ada kumpulan beberapa tabel, view atau connection. File database dalam VFP diberi ekstensi *.DBC
 Tabel adalah file berekstensi *.DBF yang digunakan untuk menyimpan data. Tabel ini kelak dapat berupa bagian dari database atau berdiri sendiri sebagai tabel lepas.
 View merupakan tabel yang dibentuk dengan mengambil sebagian/seluruh field dari satu/beberapa tabel /view yang lain. Biasa digunakan untuk menampung beberapa informasi dari beberapa tabel dalam satu tabel/view saja. File view diberi ekstensi *.VUE
 Connection adalah penghubung antara tabel pada Visual Foxpro dengan data dari sumber lain yang formatnya berbeda, misal Oracle, Access, Excel, Foxpro, Dbase, dan lain-lain.

2.2 Apa itu Visual Foxpro ?

Visual Foxpro adalah salah satu sistem manajemen database serta sekaligus program pembangun aplikasi database yang handal. Visual foxpro membantu kita dalam mengolah dan mengelola suatu database yang baik dan sederhana hingga kompleks dan berskala besar. Mulai dari membuat, mengolah , mengorganisir, sampai mengakses data, visual foxpro mampu melakukannya dengan cepat dan mudah.

Disamping itu Visual Foxpro adalah pengembangan dari versi Foxpro yang ada sebelumnya, sehingga perintah-perintah yang ada pada Visual Foxpro masih relatif sama dengan perintah dalam Foxpro. Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pembuatan program aplikasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Pembuatan antarmuka (interface) kepada pemakai yang bersifat menarik dan mudah dipakai dapat dibuat secara visual, dan tanpa harus menuliskan banyak kode. Laporan, menu, dan hal-hal lain yang erat kaitannya dengan suatu aplikasi juga dapat dibuat dengan mudah, sehingga akan terasa sekali bahwa VFP dapat meningkatkan produktivitas pemrogram.

Secara garis besar, Visual Foxpro yang memungkinkan kita:
 Merancang sendiri format penyimpanan informasi
 Menyimpan data dalam jumlah besar
 Menata data dalam bentuk tabel
 Mendapatkan informasi berdasarkan kriteria yang kita tentukan (Query)
 Merancang sendiri form untuk memasukkan data ke dalam tabel
 Mengolah data menjadi informasi dan menyajikannya dalam bentuk laporan
 Merangkai berbagai unsur penggunaan di dalamnya menjadi suatu aplikasi

Kemampuan dari spesifikasi Visual Foxpro 6
Spesifikasi Maksimum

Jumlah record per tabel 1 milyar
Ukuran file tabel 2 giga byte
Jumlah karakter per record 65500
Jumlah field per record 255
Jumlah tabel aktif dalam saat
yang sama 2551
Jumlah karakter per field 254
Ukuran field numerik 20 digit
Presisi perhitungan numerik 16 digit

2.3 Peralatan Yang Dibutuhkan

Untuk menjalankan Visual Foxpro 6.0 minimal :
 Komputer PC Pentium 233 MMX
 Monitor SVGA/Card VGA 1 MB
 Minimal 32 MB RAM
 Hard Disk Minimal 4.3 GB
 Sistem Operasi Windows 95/98
 Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Foxpro 6.0

2.4 Komponen Pendukung Visual Foxpro

Microsoft VFP sebenarnya bukan merupakan satu perangkat lunak tunggal, melainkan terdiri dari sejumlah aplikasi pengembang yang bergabung menjadi satu. Secara ringkas aplikasi yang disediakan Visual Foxpro adalah sebagai berikut:

 Database Designer
 Table Designer
 Query Designer
 View Designer
 Form Designer
 Menu Designer
 Class Designer
 Program Editor
 Report Designer
 Project Manager
 Debugger

2.4.1 Database Designer

Database Designer merupakan aplikasi Visual Foxpro yang berfungsi sebagai sarana bantu mendesain database, terutama untuk:
 Memanipulasi tabel
 Menentukan hubungan antar tabel (relasi/koneksi)
 Menyunting prosedur-prosedur yang mengatur tabel
 Mengatur tampilan lokal dan terpisah dari database
 Menampilkan tabel, view dan hubungan yang terdapat dalam database.

Gambar 1-1. Tampilan Jendela Database Designer

Pada gambar, file database Datamhs1.DBC berisi tiga tabel yaitu Pribadi.DBF, Nilai.DBF dan Mtkuliah.DBF

2.4.2 Table Designer

Table Designer merupakan sarana untuk merancang tabel seperti merancang struktur nama fiels, menspesifikasikan index dan lain-lain. Pada gambar terlihat Table Designer sedang mendesign tabel Pribadi.DBF

Gambar 1-2. Tampilan Jendela Table Designer



Read More......

Pengenalan SPSS Dasar 4

· 0 comments

BAB EMPAT

 Menjalankan analisis dengan kaedah sintaks

Untuk menggunakan kaedah sintaks, anda memerlukan Syntax Editor untuk mengetik dan menyunting perintah SPSS (“sintaks”) untuk melaksanakan analisis.
Jendela Syntax Editor berlabel “Syntax1 – SPSS Syntax Editor”.

Bergantung kepada installation system anda, jendela Syntax Editor mungkin diletakkan di latarbelakang jendela Data Editor. Klik pada Window di balok menu dan lihat jika Syntax1 – SPSS Syntax Editor ditampilkan pada menu pulldowm, pilih lalu klik.

Jika jendela Syntax Editor tidak kelihatan pada menu Window, anda perlu membuka jendela ini. Klik File pada balok menu, New pada menu pulldown dan Syntax pada sub menu.

Gambar 4-1

Jendela Syntax Editor akan ditampilkan dalam keadaan kosong dengan kursor pada sudut kiri-atas. Jika anda mulai mengetik, apa yang anda ketik akan kelihatan pada jendela pada kedudukan kursor. Jendela ini beroperasi seperti program pengolah kata. Tombol Delete (DEL). Tombol Insert (INS), tombol Backspace dan sebagainya boleh digunakan untuk menyunting perintah-perintahah anda. Penjelasan lanjut mengenai kaedah sintaks diterangkan dalam bab-bab dalam bahagian II.

Gambar 4-2

 Melaksanakan Analisis

Setelah mengetikkan perintah dalam Syntax Editor, anda perlu memerintahkan SPSS untuk melaksanakan perintah-perintah ini.

Letakkan kursor pada perintah yang hendak dilaksanakan, dengan menggunakan mouse. Klik tombol Run pada bagian atas jendela Syntax Editor dan SPSS akan perintah tersebut. Jika terdapat beberapa perintah yang perlu dilaksanakan serentak, lakukan blok pada perintah tersebut
Klik menu Run pada bar menu dan pilih salah satu pilihan berikut

ALL (laksanakan semua perintah dalam Syntax Editor- tidak perlu disorot/blok)
Selection (laksanakan perintah yang di sorot/blok)
Current (laksanakan perintah di mana kursor kini berada)


Perintah SPSS: Beberapa ciri umum perintah-perintah SPSS adalah seperti berikut:

1. Semua perintah SPSS dimulai pada lajur pertama (jangan inden) dan berakhir dengan noktah (.).
2. Di antara permulaan perintah dan noktah akhir, terdapat spasi dalam format sintaks.
Contohnya ruang di antara dua perintah boleh satu atau dua atau lebih spasi
3. Jika perintah terlalu panjang untuk muat ke dalam satu baris, tekan ENTER untuk pindah ke baris baru dan terus mengetikkan perintah itu. Gunakan seberapa banyak baris yang diperlukan. SPSS akan terus membaca sehingga menjumpai noktah sebagai tanda perintah selesai.

Garis sambungan perintah ini tidak perlu dimulai dalam kolom pertama, dan tekan inden beberapa spasi untuk menjadikan listing anda lebih mudah dibaca.

4. Kebanyakan perintah SPSS akan mempunyai satu atau lebih sub perintah yang memberikan perincian analisis sub perintah-perintah yang dipisahkan dengan forward slash (/). Oleh kerana sub-perintah adalah sebagian daripada perintah yang sama, anda boleh meletakkan spasi di antara perintah atau memulai subperintah dengan baris baru. Bagaimanapun memulai sub perintah dengan baris baru dengan inden membantu pembacaan kode program.


 Kesalahan

Satu kelemahan menggunakan kaedah sintaks adalah kesalahant mudah dilakukan semasa mengetik perintah SPSS. Apabila terdapat kesalahan, analisis tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna dan SPSS akan membuka jendela denganpesan kesalahan. Jendela ini biasanya berbentuk “Editor” diikuti dengan pesan yang bertujuan membantu anda mengetahui secara pasti masalah yang dihadapi. Setelah membaca pesan kesalahan, kembali ke Syntax Editor (klik pada menu Window dan pilih Sintax1 – SPSS Syntax Editor pada menu), dan sunting kesalahan tersebut. Kemudian laksanakan perintah-perintah untuk sekali lagi.

Setelah sselesai menulis sintaks SPSS dan mengujinya, simpan data anda.

Read More......

Pengenalan SPSS Dasar 3

· 0 comments

BAB TIGA

 Menggunakan kaedah menu untuk memilih Analisis

Sesudah memasukkan data ke dalam Data Editor, maka selanjutnya adalah mengarahkan SPSS untuk menjalankan analisis statistik yang diperlukan. Dalam bab ini, gambaran ringkas kaedah menu akan diuraikan dan di Bab 4 uraian ringkas kaedah sintaks akan diberikan. Dalam Bahagian II buku ini, kedua-dua kaedah akan dibahas secara terperinci.

Untuk memilih analisis dengan kaedah menu, klik Analyze pada balok menu, untuk menampilkan menu pulldown, selanjutnya memilih analisis yang diperlukan.

Contohnya, mengklik Compare Means pada menu Analyze akan menghasilkan pilihan antara lain One-Sample T Test dan One-Way ANOVA seperti dalam Gambar3.1


Gambar 3.1

Mengklik pada salah satu pilihan tersebut akan menghasilkan kotak dialog untuk memberikan perincian analisis diperlukan.

Contohnya, mengetik Compare Means pada menu Analyze diikuti oleh One-Sample T Test akan menghasilkan kotak dialog berikut.

Gambar 3-2

Seterusnya isikan rincian yang diperlukan, klik OK dan SPSS akan menjalankan analisis itu.


Read More......

Pengenalan SPSS Dasar 2

· 0 comments

BAB DUA

 Memasukkan data dan memberi nama variabel

Untuk memasukkan data dan memberi nama pada variable kita menggunakan Data Editor. Data Editor merupakan jendela yang mirip lembar kerja (spread sheet) pada MS Excel.

Gambar 2-1

Pilih sel baru dengan menggunakan tombol anak panah atau mengklik tombol mouse pada sel yang dikehendaki.
Untuk mengetahui cara memasukkan data dan memberi variabel, perhatikan contoh.

Contoh
Berikut ini adalah data nilai statistik dari 5 pelajar. Setiap pelajar memiliki nilai untuk tiga variabel yaitu:
1. nomor identifikasi pelajar dari 1 s/d 5
2. sex dikodekan 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan
3. skor ujian statistik pertengahan semester

Langkah memasukkan data dan memberi nama variable boleh dilakukan tidak secara berurutan .

 Memasukkan Data

Masukkan data dalam Data Editor seperti berikut. Dengan sel aktif di persilangan lajur 1, baris 1, ketik nomor 1 untuk nomor identifikasi pelajar. Perhatikan 1 akan kelihatan pada bagian atas jendela. Apabila tombol Enter ditekan, 1 akan kelihatan pada sel.

Gbr 2-2

Gunakan tombol panah (,,,) bergerak dalam sel atau mengklik tombol mouse pada sel yang diinginkan untuk mengisi data selanjutnya.

Jenis Data

Dalam buku ini, kita hanya akan menggunakan data jenis numerik - data yang hanya melibatkan nomor dan data jenis kategorikal seperti sex (lelaki, perempuan). Dalam contoh kasus ini sex laki-laki diberi nilai 1 dan 2 untuk perempuan. Penentuan nilai ini adalah bebas dan boleh dilakukan sebaliknya.

 Memberi nama variabel

Setelah anda memasukkan data dalam SPSS, anda perlu memberi nama pada variabel untuk digunakan dalam analisis. Gunakan singkatan atau perkataan yang dapat membantu anda mengingat apa yang diwakili oleh variabel tersebut. Contohnya, “SEX” adalah nama yang baik untuk variabel yang membedakan laki-laki dan perempuan. Setiap variabel harus unik atau tunggal.

Nama variable maksimum 8 karakter dan harus didahului huruf. SPSS tidak membedakan huruf besar dan huruf kecil.

Secara default, SPSS akan menamakan variabel-variabel dengan nama "var00001", "var00002" dan "var00003".

Gambar 2-3

Dalam contoh ini, terdapat tiga kolom data mewakili nomor identifikasi pelajar, sex dan skor ujian.

 Memberi nama Variabel
Langkah memberi nama variabel:
1. Klik sembarang sel pada kolom yang akan diberi nama variabel
2. Klik menu Data, lalu Define Variable

Gambar 2-4
3. Ketik Define Variable…, yang akan menghasilkan kotak dialog berikut

Gambar 2-5

Perhatikan kotak dengan label “Variable name” dengan teks “var00001”. Nama ini adalah nama default yang diberi oleh SPSS kepada variabel kolom 1, kecuali diubah oleh pengguna.

Anda perlu menyunting isi kotak dan mengganti nama variabel dengan pelajar. Ketikkan pelajar dan klik OK (atau tekan Enter) Kotak dialog ditutup dan perkataan pelajar kelihatan pada header kolom lajur 1 dalam Data Editor.

Gambar 2-6

Gunakan tombol anak panah atau mouse untuk memilih sembarang sel dalam kolom kedua, dan ulang proses untuk menamakan variabel kedua Sex. Klik menu Data pada balok menu, kemudian Define Variables …. dan ganti nama variabel dalam kotak dialog dengan sex. Kemudian ke kolom ketiga dan ulangi untuk menamakan variable ketiga dengan skor.

Gambar 2-7

Setelah data dimasukkan dan variabel diberi nama, simpanlah lembar kerja tersebut



Read More......

Pengenalan SPSS Dasar

· 0 comments

BAB SATU

 Pengenalan SPSS untuk Windows

Dalam bab ini, akan diuraikan secara singkat mengenai penggunaan program SPSS. Yang akan dibahas uraian dasar mengenai :
1. cara memasukkan data dan memberi nama pada variabel
2. cara memilih analisis statistik
3. cara melihat dan memanipulasi hasil keputusan.
Setiap langkah akan dikaji dengan lebih teliti dalam bab 2-5.

 Memulai Program SPSS untuk Windows

1. Klik tombol Start-Program
2. Klik pada SPSS 9.0 [atau versi baru] for Windows

Gambar 1-1
Akan tampil jendela "What would you like to do?".

Gambar 1-2
3. Klik pada pilihan "Type in data" lalu klik OK. Akan tampil Data Editor SPSS.

Gambar 1-3

Di bagian atas jendela Data Editor tampil judul program “ Untitled- SPSS Data Editor” dan tombol-tombol “minimize, maximize dan close”. Baris kedua berisi kata-kata File, Edit dan sebagainya yang dikenal sebagai bar menu. Memilih menu tersebut akan menghasilkan menu pull-down. Baris ketiga berisi tombol ikon yang dikenal sebagai ToolBar. Tombol-tombol ini menyediakan cara ringkas dari tugas yang dilakukan melalui menu pull down. Sebagai contoh, memilih ikon Open sama dengan memilih File dan Open dari bar menu.

Fungsi tombol-tombol ikon mungkin tidak kentara, tetapi anda dapat mengetahui fungsi tombol tertentu dengan meletakkan kursor pada tombol (tetapi tidak mengetik), karena suatu frasa ringkas mengenai fungsi tombol akan kelihatan.

Gbr. 1-4
Panduan ini tidak akan menekankan penggunaan tool bar tetapi anda bisa mencobanya sendiri.

Langkah-langkah ringkas menggunakan SPSS untuk Windows

Langkah 1: Memasukkan Data

Dalam menggunakan SPSS, langkah pertama adalah memasukkan data dan kemudian memberitahu SPSS variabel apa yang diwakili oleh data ini. Cara termudah ialah menggunakan Data Editor untuk
1. memasukkan data dalam baris-baris dan lajur-lajur Data Editor, dan
2. memberi nama pada variable-variabel .
Bab 2 akan membicarakan langkah-langkah ini dengan lebih terperinci.

Langkah 2: Memilih Analisis Statistiks

Sesudah data dimasukkan, langkah selanjutnya adalah mengarahkan SPSS untuk membuat analisis tertentu yang diperlukan. Terdapat dua cara untuk melakukan langkah ini. Setiap cara mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Cara pertama adalah dengan kaedah menu. Dengan cara ini, analisis yang hendak digunakan dipilih dengan menggunakan mouse untuk membuka menu dan kotak dialog serta memilih pilihan yang diperlukan. Ini adalah kaedah yang lebih mudah karena tidak memerlukan pengetahuan mengenai perintah(sintaks) dalam SPSS.

Cara kedua , dikenal sebagai kaedah sintaks. Cara ini merupakan pengggunaan SPSS untuk Windows mirip “cara tradisional “. Dalam cara ini anda harus membuka jendela baru yaitu Syntax Editor dan menuliskan perintah-perintah dalam bahasa yang dikenal SPSS untuk menjalankan analisis. Kaedah ini memerlukan pengetahuan khusus mengenai perintah SPSS. Bagaimanapun terdapat kelebihan dari kaedah sintaks karena terdapat perintah-perintah tertentu yang hanya dapat dilakukan melalui kaedah sintaks dan tidak dapat dilakukan dengan kaedah menu.

Pengguna SPSS/PC+ (versi Dos) yang lalu menggunakan kaedah sintaks. Bab 3 membicarakan kaedah menu sementara bab 4 membahas kaedah sintaks. Bahagian II buku ini akan membahas kedua cara dalam membuat analisis untuk prosedur-prosedur statistik yang dipelajari. Anda boleh menggunakan salah satu kaedah secara eksklusif atau kedua-dua kaedah sesuai selera anda.


Langkah 3: Melihat dan manipulasi output

Setelah data dimasukkan dan dianalisis dengan menggunakan salah satu kaedah dalam langkah 2, maka tampil jendela baru yang akan memaparkan hasil analisis. Hasil tersebut bisa dicetak atau diedit atau disimpan ke dalam disket sesuai kebutuhan.. Bab 5 membahas lebih lanjut mengenai langkah-langkah tersebut.

Read More......

PERANAN INTERKORELASI BUTIR TERHADAP KOEFISIEN RELIABILITAS

· 0 comments

Oleh Dali Santun Naga
Abstract. Alpha Cronbanch and Kuder-Richardson reliability coefficients are also called lower bound coefficient. From score structure, it is found that respondent score variance and item score variances are together related to the covariances of the item intercorrelations which in turn is also related to the item equivalences within the test. A deviation from these equivalences can disrupt this reliability coefficient and hence it is called lower bound coefficient.


Cronbach sendiri menyatakan bahwa koefisien reliabilitas  adalah batas bawah atau lower bound pada koefisien reliabilitas (Brennan, 2001). Ini berarti bahwa koefisien reliabilitas Kuder-Richardson juga merupakan batas bawah pada koefisien reliabilitas. Mengapa dinamakan batas bawah? Di sini, kita mencoba melihatnya dari peranan butir terhadap koefisien reliabiltas itu.
Kita mulai dengan melihat bentuk dari rumus kedua koefisien reliabilitas itu. Koefisien reliabilitas Cronbach alpha adalah  dan koefisien reliabilitas Kuder-Richardson 20 adalah ¬KR-20. Mereka adalah

dengan N sebagai banyaknya butir, 2A sebagai variansi sekor responden, serta 2i dan piqi sebagai variansi sekor butir. Tampak di sini bahwa selisih di antara variansi sekor responden dan jumlah variansi sekor butir turut menentukan koefisien reliabilitas itu.
Di sini, koefisien reliabilitas pada kedua rumus itu merupakan batas bawah koefisien reliabilitas, sehingga karena kesamaan di antara mereka, kita gunakan saja notasi yang sama untuk mereka yakni koefisien reliabilitas .
Selanjutnya, kita melihat struktur pada sekor responden Ag dari responden ke-g. Sekiranya, perangkat ujian terdiri atas sejumlah butir i, maka sekor Ag untuk responden ke-g, adalah jumlah dari semua sekor butir yang dikerjakan oleh responden ke-g, yakni

Rumus (7) menunjukkan bahwa kovariansi butir ij berpengaruh kepada nilai koefisien reliabilitas. Dengan kata lain, interkorelasi butir berpengaruh kepada nilai koefisien reliabiltas ujian. Makin besar interkorelasi di antara butir makin besar pula koefisien reliabilitas ujian.
Selanujutnya, interkorelasi di antara butir berkaitan pula dengan kesetaraan di antara butir. Makin baik kesetaraan di antara butir ujian, makin besar interkorelasi di antara butir, dan bersama itu, makin besar pula koefisien korelasi ujian. Di antara berbagai rumus koefisien reliabilitas ujian, koefisien reliabilitas Cronbach alpha dan Kuder-Richardson 20 yang paling peka terhadap kesetaraan di antara butir. Itulah sebabnya, dikatakan bahwa kedua koefisien reliabilitas ini merupakan batas bawah dari koefisien reliabilitas ujian.


Read More......

LOGIKA BAHASA DAN KETERAMPILAN MENULIS

· 0 comments

Oleh Dali S. Naga

Dari tahun ke tahun, bulan Oktober telah kita jadikan bulan bahasa. Dan pada setiap bulan bahasa, kita mengadakan temu bicara untuk membahas segala sesuatu tentang bahasa Indonesia. Semua usaha ini bertujuan agar penggunaan bahasa Indonesia kita makin lama makin bertambah baik. Dan bersamaan dengan penggunaan bahasa yang makin bertambah baik, bahasa Indonesia juga makin bertambah mantap, tidak saja di kota melainkan juga di seluruh negeri.
Usaha ini telah membuahkan hasil. Hasil itu dapat kita nilai melalui perbandingan. Kalau kita membandingkan bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang ini dengan bahasa Indonesia yang kita gunakan lima puluh tahun lalu pada kurun waktu tahun 1950-an, maka perbedaannya tampak nyata. Tidak saja perbendaharaan kata yang kita gunakan sekarang makin kaya, melainkan ketaatasasannya juga makin mantap. Dahulu kita belum memiliki bahasa baku dan tata bahasa baku, tetapi kini kita sudah mempunyainya.
Sekalipun demikian, kita masih juga belum merasa puas. Kita masih mendambakan bahasa Indonesia yang lebih baik dan lebih kaya. Kita mendambakan bahasa Indonesia yang makin meluas pemakaiannya sehingga bersamaan dengan bahasa Melayu atau bahasa Malaysia, bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa regional di Asia Tenggara. Dan mungkin saja pada suatu saat kelak, ketiga bahasa ini menyatu kembali untuk menjadi bahasa Melayu Raya yang kita gunakan bersama di wilayah ini.
Pada tahun 2002 ini, sekali lagi kita menyelenggarakan bulan bahasa. Dan sekali lagi Universitas Negeri Jakarta mengadakan temu bicara tentang bahasa Indonesia. Kali ini saya diminta untuk membawakan suatu topik yang cukup sulit yakni logika bahasa dan keterampilan menulis. Rupanya panitia bulan bahasa menyadari bahwa keterampilan menulis di dalam bahasa Indonesia tidak terlepas dari logika bahasa. Masalahnya sekarang adalah apa yang harus saya sajikan di dalam makalah ini?

Agaknya jalan terbaik bagi saya adalah membuka pustaka. Ternyata bahan pustaka tentang logika di dalam bahasa menunjukkan arah ke seorang ahli filsafat yang bernama Ludwig Josef Johann Wittgenstein (1889-1951). Pada tahun 1921, Wittgenstein menerbitkan suatu buku tipis (75 halaman) yang berjudul Logisch-philosophische Abhandlung yang kemudian pada tahun 1922 diterbitkan kembali dengan judul Tractatus Logico-Philosophicus. Buku ini berbicara tentang logika bahasa atau, secara lebih luas lagi, filsafat bahasa. Segera pula buku ini menarik perhatian Kelompok Wina yang sedang menggarap aliran filsafat yang dikenal sebagai Logical Positivism. Konon kabarnya, karya ini kemudian mengembangkan filsafat bahasa yang dikenal sebagai filsafat analitik. Ditambah dengan renovasi radikal pada linguistik yang dilakukan oleh Noam Chomsky, maka pemikiran para pakar tentang pengetahuan bahasa mengalami perubahan yang besar sekali, setidak-tidaknya, dari segi logika bahasa.
Para ahli filsafat dari Kelompok Wina menggabungkan positivisme (empirisisme) tradisional dari August Comte, David Hume, John Stuart Mill dengan logika dari Betrand Russel, G.E. Moore, dan Alfred North Whitehead sehingga Kelompok Wina dikenal sebagai penganut aliran filsafat logical positivism.. Selanjutnya, adopsi bahasa melalui Tractatus karya Wittgenstein oleh para ahli filsafat logical positivism menyebabkan analisis linguistik menjadi topik filsafat utama di abad ke-20. Tidak heran, kalau para ahli filsafat menamakan abad ke-20 sebagai abad analisis (the age of analysis) karena analisis bahasa telah menjadi isu utama pada filsafat di dalam abad ke-20.
Setelah membaca Tractatus, Kelompok Wina yang berpaham logical positivism, menyadari bahwa bahasa sangat berperanan di dalam filsafat. Selain manusia berbeda dengan makhluk lain karena memiliki kemampuan berbahasa, masalah tradisional di dalam filsafat pada dasarnya adalah masalah analisis bahasa. Masalah filsafat terdiri atas modus material sebagai masalah dunia yang perlu diverifikasi serta modus formal logika sebagai masalah bahasa yang perlu dianalisis. Dengan demikian, terdapat dua macam bahasa yakni bahasa empiris untuk modus material dan bahasa logika dan matematika murni untuk modus formal.
Sayang, saya tidak memiliki buku Tractatus sehingga saya hanya dapat mengutipnya dari karya orang lain. Demikianlah uraian berikut ini berasal dari beberapa sumber, terutama dari The New Encyclopedia Britannica dan Encyclopedia Americana. Menurut bacaan itu, pertanyaan sentral dari Tractatus adalah: Bagaimana bisa ada bahasa? Bagaimana seseorang, melalui ucapan sederetan kata, berkata sesuatu? Dan bagaimana orang lain bisa memahaminya? Adalah sesuatu yang luar biasa bahwa seseorang bisa memahami kalimat yang belum pernah dialaminya sebelumnya.
Wittgenstein menemukan solusinya pada pemikiran tentang kalimat dan realitas. Kalimat yang berkata sesuatu (proposisi) seharusnya adalah kalimat yang menunjukkan "potret realitas" atau "potret logika." Di dalam potret realitas ini, kata adalah subsitusi dari obyek sederhana. Dan selannjutnya, cara kata bergabung di dalam kalimat harus mencerminkan cara benda bertautan di dalam realitas. Menurut pemikiran ini, semua kalimat yang memiliki arti seharusnya dapat dianalisis ke dalam kalimat dasar sederhana yang "memotret" fakta sederhana di dunia. Dan format logika dari kalimat sederhana di dalam bahasa akan identik dengan format logika dari kalimat sederhana di dalam logika Russel. Dan kombinasi kalimat sederhana ke dalam kalimat kompleks dapat dilakukan melalui asas kombinatorial dari logika.
Dengan demikian, kalimat itu menunjukkan suatu situasi di dunia. Bahasa yang lengkap akan cukup untuk mengekspresikan setiap kebenaran yang mungkin tentang dunia. Adalah tugas para ilmuwan untuk memastikan mana dari kemungkinan benar itu adalah sungguh-sungguh benar. Karena itu, pemikiran Wittgenstein ini menjelaskan "hubungan di antara tanda di kertas [bahasa] dengan keadaan luar di dunia [potret realitas]." Karena itu, semua potret proposisi atau bahasa harus mengandung unsur yang sama banyak dengan unsur yang diwakilinya di dunia. Semua potret proposisi atau bahasa dan semua situasi yang mungkin di dunia harus memiliki bersama (share) format logika yang sama. Format logika ini adalah sekaligus sebagai "format representasi" dan "format realitas."
Pikiran ini mempunyai dampak di dalam bahasa. Kalau ada bahasa yang tidak merupakan potret dari realitas di dunia, maka bahasa itu tidak seharusnya diucapkan. Dalam hal ini, Tractatus itu mengakui bahwa ada saja sesuatu yang memang tidak dapat dikatakan dan mereka juga tidak dapat dipikirkan. Pada akhir buku itu, Wittgenstein mengungkapkan bahwa "apabila seseorang tidak dapat berkata maka seseorang harus berdiam." Kalau berkata pun tidak dapat dilakukan, maka hal itu juga tidak dapat ditulis. Dengan kata lain, bahasa memiliki keterbatasan sehingga Wittgenstein beranggapan bahwa batas bahasanya adalah batas pikirannya. Tidak heran kalau ada orang yang mengaitkan anggapan ini dengan ucapan Protagoras dari Abdera, seorang ahli filsafat Yunani Kuno, yang menyatakan bahwa manusia adalah ukuran segala sesuatu. Dan dengan demikian diri manusia sendiri dan bahasanya adalah batas dari pemikiran manusia.
Dari pemikiran ini tampak bahwa kalimat bahasa dapat dipahami oleh orang lain apabila kalimat itu merupakan potret realitas di dunia yang disampaikan dalam format logika. Makin jelas potret itu bagi pendengar atau pembacanya maka makin paham pula mereka akan kalimat yang diucapkan oleh pembicara atau yang ditulis oleh penulis. Cukup masuk akal untuk dikatakan kalau situasi dunia tempat potret realitas itu diungkapkan memang dimiliki bersama oleh pembicara atau penulis dengan pendengar atau pembaca maka makin sedikit kata yang diperlukan untuk pembicaraan atau tulisan itu. Namun, faktor waktu juga akan berpengaruh kepada pemahaman itu. Dalam hal tulisan, jangankan pembaca, setelah lewat dua bulan, misalnya, ada kemungkinan penulisnya sendiri pun tidak lagi dapat memahami tulisannya sendiri. Karena itu, untuk kurun waktu yang cukup lama, penulis perlu memberikan potret realitas yang cukup lengkap di dalam tulisannya.
Ada contoh yang baik tentang ketidaksamaan situasi dunia di antara penulis dan pembaca yang sengaja diungkapkan oleh penulisnya. Contoh yang sangat bagus terdapat pada karya Lewis Carroll yang berjudul Alice in Wonderland serta Through the Looking Glass. Cukup banyak keanehan di dalam sejumlah percakapan Alice, misalnya, di antara Alice dan Cat serta di antara Alice dan Hatter. Tampak di situ bagaimana Alice tidak memahami perkataan Cat dan Hatter serta mereka tidak dapat memahami perkataan Alice.

Pada masa lalu tulisan hanya ditujukan kepada manusia yang dapat membacanya. Bahkan pada masa sekarang, banyak surat perintah ditujukan kepada manusia untuk dilaksanakan. Tetapi kini, kemajuan teknologi telah menghasilkan suatu perubahan yang besar di dalam komunikasi bahasa. Selain memerintah manusia lain melalui kata, manusia juga telah memerintah komputer melalui kata. Ini berarti bahwa di samping bahasa yang dipahami manusia, kita memerlukan bahasa yang juga dapat dipahami oleh komputer yakni oleh alat atau mesin. Pada saat sekarang ini, kita menggunakan bahasa formal untuk memerintah komputer. Namun pada saat mendatang, manusia sedang berusaha membuat komputer yang mampu memahami bahasa natural. Dengan demikian, bahasa memiliki jangkauan yang lebih luas lagi, tidak hanya di kalangan manusia melainkan sampai ke kalangan mesin dan alat.
Di dalam bahasa formal, kita tidak lagi berbicara tentang strukturalisme bahasa dari Ferdinand de Saussurre yang membedakan struktur satu bahasa dari struktur bahasa lain. Sebagai penggantinya, kita berbicara tentang tata bahasa atau bahasa transformasional atau generatif dari Noam Chomsky. Bahasa apa pun dapat dipakai untuk bahasa komputer asalkan bahasa itu memenuhi persyaratan bahasa formal yang diperlukan oleh komputer. Bahasa formal demikian dikenal sebagai bahasa komputer. Di dalam bahasa komputer, tata bahasa dikaitkan dengan otomata pada mesin Turing sehingga perintah di dalam bahasa dapat dikerjakan di komputer melalui otomata. Dalam hal ini, kita menemukan padanan di antara bahasa dan otomata. Regular language berpadanan dengan finite automata, context free language berpadanan dengan pushdown automata, context sensitive language berpadanan dengan linear bounded automata, serta phrase-structure language berpadanan dengan Turing machine. Pada saat ini, bahasa formal di komputer masih didominasi oleh context free language dengan pushkown automata yang bersifat deterministik. Namun pada saat belakang ini, bahasa komputer mulai merambah ke fuzzy logic yang tidak terlalu deterministik lagi. Dasar dari bahasa untuk mesin atau komputer adalah format logika yang ada di dalam kalimat bahasa itu.
Tampak di sini bahwa bahasa tidak saja diperlukan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain, melainkan bahasa diperlukan juga oleh manusia untuk berkomunikasi dengan mesin. Bahkan lebih dari itu. Di dalam banyak hal, kita mulai menemukan mesin yang berkomunikasi dengan mesin lain melalui bahasa. Kita juga mulai menemukan mesin yang berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa. Dengan demikian, bahasa juga diperlukan oleh mesin untuk berkomunikasi dengan mesin lain dan dengan manusia. Di dalam semua bahasa ini, menurut pemikian Wittgenstein, potret realitas dan logika berperanan di dalam komunikasi itu.

Keterampilan menulis memerlukan latihan yang cukup banyak serta perhatian yang cukup besar terhadap logika yang dianut bersama di antara penulis dan pembaca. Kalau kita menerima teori heliosentrik dari Kopernikus bahwa bumi yang mengelilingi matahari, maka seharusnya kita tidak menerima kata matahari terbit karena kata matahari terbit tidak sesuai dengan logika teori heliosentrik dari Kopernikus. Tetapi kalau penulis dan pembaca menganut logika yang sama tentang matahari terbit, maka kata matahari terbit adalah sah saja. Demikian pula dengan sederetan idiom dan pepatah yang telah dikenal di antara penulis dan pembaca bahasa Indonesia. Mereka tetap dipahami oleh penulis dan pembaca selama penggunaannya dilakukan secara tepat dan menurut kebiasaan yang berlaku.
Logika di dalam menulis berkenaan dengan logika sintaksis dan logika semantik. Namun kedua logika ini tidak terpisah sama sekali. Ketimpangan pada logika sintaksis dapat saja melahirkan ketimpangan pada logika semantik dan sebaliknya. Bahasa Indonesia yang tidak mengenal ubahan bentuk kata ketika berfungsi sebagai nomina atau sebagai adjektiva sangat peka terhadap ketimpangan. Tanpa kehati-hatian, kita dapat saja menulis kalimat yang memiliki interpretasi ganda dan hal ini membingungkan pembaca (menteri negara peranan wanita berunding dengan menteri negara lainnya; ulang tahun SMU Negeri ke-7). Karena itu, keterampilan menulis mencakup juga kepekaan penulis terhadap ketimpangan seperti ini. Diperlukan penyuntingan berulang-ulang dan, kalau mungkin, melalui tenggang waktu, untuk menghasilkan tulisan yang baik dan benar. Dan dalam hal ini, munculnya pengolah kata pada komputer dengan kemudahan penyuntingan merupakan anugerah yang luar biasa besar bagi keterampilan menulis.
Tampaknya tidak ada jalan pintas bagi keterampilan menulis. Keterampilan menulis dirintis melalui dua cara yang umum. Cara pertama adalah banyaknya latihan atau praktek menulis. Cara kedua adalah perhatian yang serius yang ditujukan kepada logika kalimat di dalam tulisan. Di dalam penyuntingan, kalimat dapat saja diubah atau diperbaiki. Termasuk di dalam perbaikan itu adalah juga pemindahan letak kata di dalam kalimat sehingga tidak timbul interpretasi ganda. Kedua cara ini perlu kita perhatikan dan, kalau masih ada semangat, di sini dapat kita tambahkan lagi cara ketiga. Cara ketiga adalah perhatian penulis kepada keindahan kalimat yang ditulisi dan disuntingnya.
Setelah bulan bahasa tahun 2002 ini, mudah-mudahan, penggunaan bahasa Indonesia kita selangkah lebih baik lagi. Penggunaan bahasa terus kita perbaiki sampai kita menjumpai bulan bahasa pada tahun 2003 nanti. Dan pada saat itu nanti, kita akan menyelenggarakan lagi temu bicara tentang bahasa Indonesia.

Read More......

Help Borland C++ Builder Versi Indonesia

· 0 comments

A. DML

1. Ikhtisar

DML Keterangan

Daftar Pernyataan -> Pernyataan, atau perintah, mendapat kan kembali, memodifikasi, dan menghapus data.
Daftar Ketentuan -> Ketentuan pernyataan yang mempengaruhi bagaimana cara suatu pernyataan beroperasi.
Daftar Fungsi -> Seperti UPPER yang mengubah data dan SUM sebagai data kumpulan untuk penjumlahan.
Daftar Operator -> Perhitungan, perbandingan, logis, dan operator penggabungan.
Daftar Sebutan -> Kata kunci digunakan dalam anak kalimat WHERE untuk memenuhi persyaratan baris yang dikembalikan oleh suatu pernyataan.
Relational operator -> Operator yang mengijinkan hubungan berbagai table (relasi).
Query Updatable -> Kondisi-Kondisi di bawah query yang bisa memperbaharui atau hanya bisa dibaca.
Parameter dalam query -> Menggunakan parameter untuk membuat query dinamis.

2. Statemen

a. Statement DML
SQL Lokal mendukung pernyataan bahasa manipulasi data(DML) berikut :

Statemen DML Uraian
SELECT Memperoleh kembali data yang ada dari suatu tabel.
DELETE Menghapus data yang ada pada tabel.
INSERT Menambahkan data baru pada tabel.
UPDATE Memodifikasi/memperbaharui data yang sudah ada dalam table.

b. SELECT STATEMENT (Pernyataan Memilih)
Memperoleh kembali data yang ada pada tabel.

SELECT [DISTINCT] * | column_list
FROM table_reference
[WHERE predicates]
[ORDER BY order_list]
[GROUP BY group_list]
[HAVING having_condition]

Defenisi :
Penggunaan pernyataan SELECT untuk :
* Dapat kembali baris tunggal, atau bagian dari suatu baris, dari suatu tabel, dikenal sebagai memilih suatu singleton.
* Dapat kembali berbagai baris, atau bagian-bagian dari baris, dari suatu tabel.
* Dapat kembali baris terkait, atau bagian-bagian dari baris, dari suatu gabungan dua atau lebih tabel.

SELECT menggambarkan daftar materi yang dikembalikan oleh
pernyataan SELECT itu. SELECT menggunakan suatu daftar comma-separated yang terdiri atas: kolom tabel, nilai-nilai harafiah, dan kolom atau nilai-nilai harafiah yang dimodifikasi oleh fungsi.

Nilai-Nilai harafiah dalam daftar kolom mungkin memberikan pernyataan SELECT via parameter. Kamu tidak bisa menggunakan parameter untuk menghadirkan nama kolom. Gunakanlah suatu tanda bintang untuk mendapat kembali nilai-nilai dari semua kolom.

Kolom dalam daftar kolom untuk SELECT boleh datang dari lebih dari satu tabel tetapi hanya boleh datang dari daftar tabel suatu anak kalimat. Lihatlah Relational Operator untuk lebih memperoleh informasi untuk menggunakan pernyataan SELECT untuk mendapat kembali data dari berbagai tabel.

Ketentuan FROM mengidentifikasi table-tabel dari data yang didapat kembali.
Pernyataan berikut mendapat kembali data untuk dua kolom dalam semua baris dari suatu tabel.

SELECT custno, company
FROM orders

Menggunakan DISTINCT untuk membatasi data yang hanya diperoleh kembali ke baris beda. Kejelasan baris didasarkan pada kombinasi dari kolom dalam SELECT kolom daftar. DISTINCT hanya dapat digunakan dengan tipe kolom sederhana seperti CHAR (character) dan INTEGER (Bilangan bulat); Itu tidak bisa digunakan dengan tipe kolom kompleks seperti BLOB dan memo.

Sebagai pengganti suatu tabel, suatu pernyataan SELECT mendapat kembali baris dari suatu Paradox-Style . QBE file. Ini adalah suatu perkiraan dari suatu pandangan SQL.

SELECT *
FROM "customers.qbe"

c. DELETE STATEMENT (Pernyataan Hapus)

Hapus satu atau lebih baris pada tabel.

DELETE FROM table_reference
[WHERE predicates]
Defenisi :
Penggunaan DELETE untuk menghapus satu baris atau lebih pada tabel yang ada.

DELETE FROM "employee.db"

Yang opsional WHERE clause membatasi penghapusan baris bagi suatu subset baris dalam suatu tabel. Jika tidak ada WHERE clause ditetapkan, semua baris di dalam tabel dihapus.

DELETE FROM "employee.db"
WHERE (empno IN (SELECT empno FROM
"old_employee.db"))

Tabel acuan tidak bisa memberikan pernyataan DELETE suatu parameter.

d. INSERT STATEMENT (Pernyataan Tambah)

Menambahkan satu atau lebih baris data yang baru dalam suatu tabel.

INSERT INTO table_reference
[(columns_list)]
VALUES (update_atoms)

Defenisi :
Penggunaan pernyataan INSERT untuk menambahkan baris data yang baru pada suatu tabel.
Gunakan suatu table acuan ke dalam anak kalimat untuk menetapkan tabel untuk menerima data berikutnya.

Daftar kolom adalah suatu daftar comma-separated, melampirkan
tanda kurung, tentang kolom di dalam tabel dan opsional. VALUES Clause adalah suatu daftar comma-separated membaharui atom, melampirkan di dalam tanda kurung. Jika tidak ada daftar kolom ditetapkan, berikutnya membaharui nilai-nilai (membaharui atom) disimpan di dalam bidang sebagaimana adanya menggambarkan secara sekuen di dalam struktur tabel.
Baharuilah atom diberlakukan bagi kolom di dalam pesanan yaitu membaharui atom yang didaftarkan di dalam VALUES Clause. Di sana harus pula sebanyak membaharui atom seperti dalam kolom di dalam tabel.

INSERT INTO "holdings.dbf"
VALUES (4094095, "BORL", 5000, 10.500, "1/2/1998")

Jika suatu daftar kolom eksplisit dinyatakan, maka berikutnya membaharui atom (di dalam order yang mereka nampak dalam VALUES Clause) disimpan di dalam daftar kolom (di dalam order yang mereka nampak dalam daftar kolom). NULL values (Nilai BATAL) disimpan di dalam kolom manapun bukan di dalam suatu daftar kolom.

MEMASUKKAN/MENYISIPKAN KE DALAM " customer.db"
( custno, perusahaan)
NILAI-NILAI ( 9842, " Borland Internasional, Inc.")

Untuk menambahkan baris ke satu tabel dari yang lain, menghilangkan kata kunci VALUES (Nilai) dan gunakan suatu subquery sebagai sumber untuk baris yang baru.

INSERT INTO "customer.db"
(custno, company)
SELECT custno, company
FROM "oldcustomer.db"

Baharui nilai-nilai atom mungkin diberikan kepada INSERT statemen via parameter. Kamu tidak bisa menggunakan parameter untuk tabel acuan dan daftar kolom.

Catatan :
Penyisipan satu atau berbagai baris dari satu table ke yang lain tidak didukung melalui suatu subquery.

e. UPDATE Statement
Modifikasi satu atau lebih baris ada di dalam suatu table.

Column_ UPDATE table_reference
SET column_ref = update_atom [, column_ref =
update_atom...]
[WHERE predicates]

Defenisi :
Penggunaan UPDATE statemen untuk memodifikasi satu atau lebih kolom menilai di dalam satu baris atau lebih yang ada di dalam suatu tabel.

Gunakan suatu table acuan di dalam UPDATE Clause untuk menetapkan tabel untuk menerima perubahan data.

SET Clause adalah suatu daftar comma-separated untuk ungkapan membaharui. Masing-Masing ungkapan adalah terdiri atas nama suatu kolom, operator tugas(=), dan membaharui nilai (membaharui atom) untuk kolom itu. Baharui atom di setiap ungkapan membaharui mungkin menjadi nilai-nilai harafiah, singleton nilai kembalian dari suatu subquery, atau membaharui atom yang dimodifikasi oleh fungsi. Subqueries menyediakan suatu membaharui atom untuk suatu ungkapan membaharui yang harus dikembalikan oleh hasil suatu singleton untuk menetapkan (satu baris) dan hanya kolom tunggal.

UPDATE salesinfo
SET taxrate = 0.0825
WHERE (state = "CA")

Baharui nilai-nilai atom mungkin diberikan kepada INSERT statemen via parameter. Kamu tidak bisa menggunakan parameter untuk tabel acuan dan daftar kolom.

Yang opsional dari WHERE Clause membatasi suatu subset baris di dalam table itu. Jika tidak ada WHERE Clause ditetapkan, semua baris di dalam tabel dibaharui dengan menggunakan ungkapan membaharui SET Clause.

3. CLAUSES (Anak kalimat)
a. Daftar Anak kalimat
SQL Lokal mendukung SQL statemen berikut :

Ketentuan Uraian
FROM Menetapkan tabel untuk digunakan sebagai statemen.
WHERE Menetapkan kriteria untuk membatasi baris.
ORDER BY Netapkan jenis kolom.
GROUP BY Menetapkan penggunaan kolom untuk menggolongkan baris.
HAVING Menetapkan kriteria untuk penggunaan data yang dikumpulkan.

b. FROM Clause
Menetapkan tabel dari statemen SELECT untuk mendapat kembali data.

DARI table_reference[, table_reference...]

Defenisi :
Gunakan FROM Clause untuk menetapkan tabel atau beberapa tabel dari SELECT Statemen untuk mendapat kembali data. Nilai untuk suatu FROM Clause adalah suatu daftar comma-separated dari nama tabel. Nama tabel yang ditetapkan harus mengikuti SQL lokal yang menamai konvensi untuk tabel. Sebagai contoh, SELECT Statemen di bawah untuk mendapat kembali data dari tabel paradox tunggal .

SELECT*
FROM " customer.db"

Lihat bagian Relational Operator untuk memperoleh banyak informasi data dari berbagai tabel di dalam SELECT query tunggal.

Tabel Acuan tidak bisa diberikan kepada suatu FROM Clause via suatu parameter.


Applikasi :
SELECT

c. WHERE Clause
Menetapkan kondisi-kondisi menyaring untuk suatu statemen SELECT dan UPDATE.

WHERE predicates

Defenisi :
Gunakan WHERE Clause untuk membatasi efek suatu statemen SELECT atau statemen UPDATE bagi suatu subset baris di dalam tabel.Penggunaan suatu WHERE Clause adalah opsional.

Nilai untuk suatu WHERE Clause adalah satu ungkapan yang lebih logis, atau sebutan yang mengevaluasi SALAH atau BENAR untuk masing-masing baris di dalam tabel. Dimana hanya baris sebutan mengevaluasi ke BENAR didapat kembali oleh suatu statemen SELECT atau yang dimodifikasi oleh suatu statemen UPDATE. Sebagai contoh, statemen SELECT di bawah mendapat kembali semua baris jika kolom STATUS berisi suatu nilai “CA".

SELECT company, state
FROM customer
WHERE state = "CA"

Berbagai sebutan harus dipisahkan oleh salah satu dari operator yang logis OR atau AND. Masing-Masing sebutan dapat tidak ditiadakan dengan Operator itu. Tanda kurung dapat digunakan untuk mengisolasikan perbandingan logis dan kelompok perbandingan untuk menghasilkan ukuran-ukuran evaluasi baris berbeda. Sebagai contoh, statemen SELECT di bawah mendapat kembali semua baris jika kolom STATUS berisi suatu nilai “CA" dan mereka yang mempunyai suatu nilai " HI".

SELECT company, state
FROM customer
WHERE (state = "CA") OR (state = "HI")

Statemen SELECT di bawah mendapat kembali semua baris jika kolom BENTUK adalah " ronde" atau " penyiku", tetapi jika hanya kolom WARNA berisi " merah". Itu tidak akan mendapat kembali baris dimana sebagai contoh, BENTUK adalah " ronde" dan WARNA " biru".

SELECT shape, color, cost
FROM objects
WHERE ((shape = "round") OR (shape = "square")) AND
(color = "red")

Bagian Queri didukung di dalam WHERE Clause. Suatu bagian queri bekerja seperti suatu kondisi pencarian untuk membatasi banyaknya baris yang dikembalikan oleh yang sebelah luar, atau " orangtua" query.
Kolom Acuan tidak bisa diberikan kepada suatu WHERE Clause via parameter. Perbandingan Nilai-Nilai boleh dilewati sebagai parameter.

Catatan:
WHERE Clause menyaring data sebelum pengumpulan suatu GROUP By Clause. Karena penyaringan nilai-nilai dikumpulkan didasarkan dengan menggunakan HAVING Clause.

Applikasi :
SELECT (dengan kolom tidak dikumpulkan), UPDATE

d. ORDER BY clause
Jenis baris yang didapat kembali oleh suatu statemen SELECT.

ORDER BY column_reference
[, column_reference...] [ASC|DESC]

Defenisi :
Gunakan suatu ORDER BY clause ke jenis baris yang didapat kembali oleh suatu statemen SELECT berdasar pada nilai-nilai dari satu kolom atau lebih.

Nilai untuk ORDER BY clause adalah suatu daftar comma-separated kolom. Kolom di dalam daftar ini harus pula ada dalam SELECT Clause dari statemen query. Kolom di dalam daftar ORDER BY Clause diperoleh dari satu atau lebih. Sebuah nomor mewakili posisi suatu kolom di dalam SELECT Clause yang mungkin digunakan sebagai pengganti suatu nama kolom. Korelasi kolom Nama dapat juga digunakan di dalam ORDER BY Clause.

Menggunakan ASC (ASCENDING) untuk jenis urutan menaik ( paling kecil ke paling besar), atau DESC (DESCENDING) untuk suatu jenis urutan yang turun (paling besar ke paling kecil). Ketika tidak menetapkan, ASC menjadi kelalaian yang tersiratkan.

Statemen di bawah adalah hasil yang di-set menaik dengan tahun menyadap dari kolom LASTINVOICEDATE, kemudian turun dengan kolom STATUS, dan kemudian menaik dengan huruf besar konversi dari kolom PERUSAHAAN.

SELECT EXTRACT(YEAR FROM lastinvoicedate) AS YY, state, UPPER(company)
FROM customer
ORDER BY YY DESC, state ASC, 3

Bagian Relational Operator untuk banyak informasi atas data yang diperoleh kembali dari berbagai tabel di dalam SELECT query tunggal.
Kolom Acuan tidak bisa diberikan kepada suatu Order BY Clause via parameter.

Applikasi :
SELECT

e. GROUP BY Clause
Kombinasi baris dengan kolom menilai bersama-sama ke dalam baris tunggal.

GROUP BY column_reference [, column reference...]

Defenisi :
Gunakan suatu GROUP BY Clause untuk kombinasi baris dengan kolom yang sama menilai ke dalam baris tunggal. Ukuran-Ukuran untuk kombinasi baris berdasar pada nilai-nilai di dalam kolom ditetapkan di dalam GROUP BY Clause. Tujuan menggunakan GROUP BY Clause untuk kombinasi satu atau lebih nilai-nilai kolom kumpulan ke dalam kolom tunggal dan menyediakan satu kolom atau lebih dengan mengidentifikasi nilai-nilai yang dikumpulkan.

GROUP BY Clause hanya dapat digunakan ketika satu kolom atau lebih mempunyai suatu fungsi kumpulan berlaku.
Nilai untuk GROUP BY Clause adalah suatu daftar comma-separated kolom. Masing-Masing kolom di dalam daftar ini harus memenuhi kriteria berikut :

§ Menjadi satu dari table-tabel khusus di FORM Clause dalam queri.
§ Menjadi SELECT Clause dalam queri.
§ Tidak boleh mempunyai fungsi kumpulan berlaku untuk itu.

Ketika GROUP BY Clause digunakan, semua kolom tabel di dalam SELECT clause dalam queri harus memenuhi sedikitnya salah satu criteria berikut , atau tidak boleh tercakup dalam SELECT clause :

§ Menjadi GROUP BY clause dari queri.
§ Menjadi poko suatu kumpulan berfungsi.
§ Nilai-Nilai harafiah di dalam SELECT clause bukanlah tunduk kepada kriteria-kriteria yang terdahulu.

Kejelasan baris berdasar pada kolom di dalam menetapkan daftar kolom. Semua baris dengan nilai-nilai yang sama di dalam kolom ini dikombinasikan ke dalam baris tunggal (kelompok logis). Kolom yang menjadi pokok suatu fungsi kumpulan mempunyai nilai-nilai mereka ke seberang semua baris di dalam kelompok mengkombinasikan. Semua kolom bukan pokok suatu fungsi kumpulan untuk mempertahankan nilai mereka dan menyediakan dengan jelas serta mengidentifikasi kelompok itu. Sebagai contoh, di dalam statemen SELECT di bawah, nilai-nilai di dalam kolom SALES dikumpulkan (secara ditotal) ke dalam kelompok berdasar pada nilai-nilai beda di dalam kolom COMPANY. Hasil total penjualan ini untuk tiap perusahaan.

SELECT company, SUM(sales) AS TOTALSALES
FROM sales1998
GROUP BY company
ORDER BY company

Suatu kolom mungkin disesuaikan di dalam GROUP BY clause oleh suatu nama korelasi kolom, sebagai ganti kolom nyata menyebut. Statemen di bawah membentuk kelompok dengan menggunakan kolom yang pertama COMPANY, mewakili dengan korelasi kolom menyebut Co.

SELECT company AS Co, SUM(sales) AS TOTALSALES
FROM sales1998
GROUP BY Co
ORDER BY 1

Catatan :
Memperoleh nilai-nilai ( perhitungn) tidak bisa menggunakan basis untuk GROUP BY clause.
kolom Acuan tidak bisa diberikan kepada GROUP BY clause via parameter.

Applikasi :
SELECT ketika fungsi kumpulan digunakan.

f. HAVING clause
Menyaring kondisi-kondisi untuk statemen SELECT.

HAVING predicates

Defenisi :
Gunakan HAVING Clause untuk membatasi baris yang didapat kembali oleh statemen SELECT bagi suatu subset baris di mana nilai-nilai kolom dikumpulkan memenuhi kriteria yang ditetapkan. HAVING Clause hanya dapat digunakan di dalam statemen SELECT jika:

* Statemen juga mempunyai GROUP BY clause.
* Satu kolom atau lebih menjadi pokok materi kumpulan fungsi.

Nilai untuk HAVING clause adalah satu ungkapan atau lebih yang logis, atau sebutan yang mengevaluasi benar atau salah untuk masing-masing baris kumpulan dari tabel. Yang hanya baris itu di mana sebutan mengevaluasi dengan benar dari statemen SELECT.
Sebagai contoh, statemen SELECT di bawah mendapat kembali semua baris di mana total penjualan untuk individu total penjualan melebihi $ 1,000.

SELECT company, SUM(sales) AS TOTALSALES
FROM sales1998
GROUP BY company
HAVING (SUM(sales) >= 1000)
ORDER BY company

Berbagai sebutan harus dipisahkan dari salah satu operator yang logis OR dan AND. Masing-Masing sebutan dapat tidak ditiadakan dengan Operator itu. Tanda kurung dapat digunakan untuk mengisolasikan perbandingan logis dan kelompok perbandingan untuk menghasilkan criteria-kriteria evaluasi baris berbeda.

Suatu statemen SELECT dapat meliputi kedua-duanya WHERE clause dan HAVING clause. WHERE clause menyaring data untuk dikumpulkan, menggunakan kolom bukan pokok kumpulan fungsi. HAVING clause kemudian menyaring data lebih lanjut setelah pengumpulan, menggunakan kolom yang menjadi pokok kumpulan fungsi. SELECT query di bawah melaksanakan operasi yang sama di atas, tetapi data membatasi baris itu di mana kolom STATUS adalah " CA".

SELECT company, SUM(sales) AS TOTALSALES
FROM sales1998
WHERE (state = "CA")
GROUP BY company
HAVING (SUM(sales) >= 1000)
ORDER BY company

Bagian queri didukung di dalam HAVING clause. Bagian queri bekerja seperti suatu kondisi pencarian untuk membatasi banyaknya baris yang dikembalikan oleh yang sebelah luar, atau " orangtua" query.

Catatan :
HAVING Clause menyaring data setelah pengumpulan GROUP BY clause. Karena penyaringan baris didasarkan pada nilai sebelum pengumpulan dengan menggunakan WHERE clause
Applikasi :
SELECT with GROUP BY

4. FUNGSI

a. DAFTAR FUNGSI
SQL Lokal mendukung bahasa manipulasi data berikut :

Fungsi String Uraian
CONCATENATION Gabungkan dua nilai-nilai string.
LOWER Perubahan suatu string ke huruf kecil.
UPPER Perubahan suatu string ke huruf besar.
SUBSTRING Hasil dari sebagian nilai string.
TRIM Mimindahkan pengulangan suatu karakter khusus dari kiri, kanan atau kedua sisi dari string.

Kumpulan fungsi Uraian
AVG Rata-Rata semua klasifikasi nilai non-NULL di dalam suatu kolom.
COUNT Menghitung banyaknya baris di dalam suatu hasil.
MAX Menentukan nilai maksimum di dalam suatu kolom.
MIN Menentukan nilai yang minimum di dalam suatu kolom.
SUM Total semua klasifikasi nilai di dalam suatu kolom.

Data fungsi Uraian
CAST Mengubah nilai dari satu tipe data ke tipe lain.
EXTRACT Mengubah field tahun, bulan atau hari dari tanggal.


b. Concatenation Function
Penggabungan dua nilai-nilai karakter.

value1|| value2

Uraian :
Gunakan fungsi penggabungan untuk menggabungkan dua nilai-nilai karakter. Sebagai contoh, ungkapan di bawah kembalikan string “ABCdef".

" ABC" || " def"

Statemen di bawah menggunakan fungsi penggabungan untuk kombinasi nilai kolom dengan karakter harafiah.

SELECT lastname || ", " || firstname
FROM names

Applikasi :
Penggabungan Fungsi hanya dapat digunakan di kolom karakter atau harafiah. Untuk menggunakan pada nilai-nilai dari yang lain jenis data, nilai-nilai harus pertama dikonversi ke CHAR menggunakan CAST function.

Catatan:
Fungsi penggabungan tidak bisa digunakan pada memo or BLOB columns.

c. LOWER function
Konversi semua karakter ke huruf kecil.

LOWER(COLUMN_REFERENCE)

Defenisi :
Penggunaan LOWER untuk mengkonversi semua karakter di dalam suatu karakter atau kolom table yang harafiah ke huruf kecil. Sebagai contoh, di dalam statemen SELECT di bawah nilai-nilai di dalam kolom NAME nampak semua termasuk huruf kecil.

SELECT LOWER(name)
FROM country

Ketika berlaku untuk data yang didapat kembali statemen SELECT, efeknya adalah menyimpan sementara dan tidak mempengaruhi data disimpan. Ketika berlaku untuk membaharui atom dari statemen UPDATE, efeknya adalah selamanya mengkonversi kasus dari menyimpan nilai-nilai.

LOWER function dapat digunakan di dalamWHERE clause string perbandingan untuk mempengaruhi suatu case-insensitive perbandingan. Menerapkan LOWER kepada nilai-nilai timbal balik menyangkut operator perbandingan ( jika salah satu dari nilai-nilai perbandingan adalah suatu harafiah, sederhananya semua termasuk huruf kecil).

SELECT *
FROM names
WHERE LOWER(lastname) = "smith"

Applikasi :
LOWER hanya dapat digunakan di kolom karakter atau harafiah. Untuk menggunakan pada nilai-nilai dari yang lain jenis data, nilai-nilai harus pertama dikonversi ke CHAR menggunakan CAST Function.

Catatan:
LOWER function tidak bisa digunakan di memo atau BLOB
columns.

d. Fungsi bagian atas
Konversi semua karakter ke huruf besar.

UPPER(COLUMN_REFERENCE)

Defenisi :
Menggunakan UPPER untuk mengkonversi semua karakter di dalam suatu karakter atau kolom table yang harafiah ke huruf besar. Sebagai contoh, di dalam statemen SELECT di bawah nilai-nilai di dalam kolom NAME semua termasuk huruf besar.
Sebab konversi yang sama diberlakukan bagi kedua-duanya perbandingan dan kolom saringan menghargai di dalam WHERE clause, penyaringan secara efektif case-insensitive.

SELECT name, capital, continent
FROM country
WHERE UPPER(name) LIKE UPPER("Pe%")

Ketika berlaku untuk data yang didapat kembali statemen SELECT, efeknya adalah menyimpan sementara dan tidak mempengaruhi data disimpan. Ketika berlaku untuk membaharui atom dari statemen UPDATE, efeknya adalah untuk selamanya mengkonversi kasus dari menyimpan nilai-nilai.

Applikasi :
Kaleng bagian atas [yang] hanya digunakan di kolom karakter atau harafiah. Untuk menggunakan pada atas nilai-nilai dari yang lain jenis data, nilai-nilai harus pertama dikonversi untuk menghilangkan menggunakan LEMPAR fungsi.

Defenisi :
UPPER Function tidak bisa digunakan pada memo atau BLOB Columns.

e. Substring fungsi
Menyaring substring dari suatu string.

SUBSTRING(column_reference FROM start_index
[FOR length]

Defenisi :
Penggunaan SUBSTRING untuk menyaring suatu substring dari suatu karakter atau kolom tabel harafiah, menetapkan di dalam kolom acuan.

FROM menjadi karakter memposisikan di mana memulai substring yang disaring di dalam string yang asli. Index karena dari berdasar pada karakter yang pertama di dalam nilai sumber menjadi 1. FOR adalah opsional, dan menetapkan panjang substring yang disaring. Jika FOR dihilangkan, substring meninggalkan posisi yang ditetapkan oleh FROM kepada akhir dari string.

Contoh di bawah, berlaku untuk string yang harafiah "ABCDE" kembalikan nilai " BCD".

SELECT SUBSTRING("ABCDE" FROM 2 FOR 3) AS Sub
FROM country

Di dalam statemen SELECT hanya yang kedua dan karakter yang berikut kolom NAME diperoleh kembali.

SELECT SUBSTRING(name FROM 2)
FROM country

Ketika berlaku untuk data yang diperoleh kembali statemen SELECT, efeknya adalah menyimpan sementara dan tidak mempengaruhi data disimpan. Ketika berlaku untuk membaharui atom statemen UPDATE, efeknya adalah selamanya mengkonversi kasus dari menyimpan nilai-nilai.

Applikasi :
SUBSTRING hanya dapat digunakan di kolom karakter atau harafiah. Untuk menggunakan pada nilai-nilai dari yang lain jenis data, nilai-nilai harus pertama dikonversi ke CHAR menggunakan CAST Function.

Defenisi :
Fungsi SUBSTRING tidak bisa digunakan pada memo atau BLOB columns.

f. TRIM Function
Mimindahkan karakter terkemuka, atau kedua-duanya, dari suatu string.

TRIM([LEADING|TRAILING|BOTH] [trimmed_char]
FROM column_reference))


Defenisi :
Penggunaan TRIM untuk menghapus karakter yang terkemuka, atau kedua-duanya, dari suatu karakter atau kolom tabel harafiah. TRIM Function hanya menghapus karakter dimana ditempatkan terletak di dalam posisi yang ditetapkan.

Parameter yang pertama menandai (adanya posisi dari karakter untuk dihapus, dan mempunyai salah satu nilai-nilai berikut :

Nilai Uraian
LEADING Hapus karakter di akhir string.
TRAILING Hapus karakter mengakhiri dari string.
BOTH Hapus karakter pada kedua-duanya akhir dari string.

Parameter karakter menetapkan karakter untuk dihapus, jika hadir. Case-Sensitivas digunakan parameter ini. Untuk membuat TRIM case-insensitive, menggunakan UPPER Function.

FROM menetapkan karakter atau kolom yang harafiah dari mana untuk menghapus karakter itu. Kolom acuan bisa merupakan suatu kolom tabel atau suatu karakter harafiah.

Contoh Variasi:

Sintaks TRIM Hasil
TRIM(LEADING"_" DARI "_ ABC_") " ABC_"
TRIM(TRAILING"_" DARI "_ ABC_") "_ ABC"
TRIM(BOTH"_" DARI "_ ABC_") " ABC"
TRIM(BOTH " A" DARI " ABC") " BC"

Ketika berlaku untuk data diperoleh kembali statemen SELECT, efeknya adalah menyimpan sementara dan tidak mempengaruhi data disimpan. Ketika berlaku untuk membaharui atom dari statemen UPDATE, efeknya untuk selamanya mengkonversi kasus dari menyimpan nilai-nilai.



Applikasi :
TRIM hanya dapat digunakan di kolom karakter atau harafiah. Untuk menggunakan pada nilai-nilai dari yang lain jenis data, nilai-nilai harus pertama dikonversi ke CHAR menggunakan CAST Function.

Defenisi :
TRIM Function tidak bisa digunakan pada memo atau BLOB Columns.

g. AVG Berfungsi
Rata-rata dari nilai-nilai di dalam suatu kolom khusus atau suatu ungkapan.

AVG([ALL] column_reference | DISTINCT
column_reference)

Defenisi :
Menggunakan AVG untuk mengkalkulasi nilai rata-rata untuk suatu kolom klasifikasi. Sebagai suatu fungsi kumpulan, AVG melaksanakan kalkulasi mengumpulkan nilai-nilai di dalam kolom-kolo yang sama ke sisi semua baris di dalam suatu dataset. Dataset adalah keseluruhan tabel, suatu dataset disaring, atau suatu kelompok logis yang diproduksi oleh GROUP BY clause. Kolom nilai-nilai nol adalah tercakup dirata-rata, maka nilai-nilai 1, 2, 3, 0, 0, dan 0 hasil di dalam suatu rata-rata 1. Kolom batal nilai-nilai tidaklah terhitung di dalam kalkulasi.

SELECT AVG(itemstotal)
FROM orders

Semua kembalian rata-rata untuk semua baris. Ketika beda tidaklah ditetapkan, Semua menjadi kelalaian yang tersiratkan.

Perbedaan salinan menilai ketika rata-rata nilai-nilai di dalam kolom yang ditetapkan.

AVG kembalikan rata-rata berharga di dalam suatu kolom atau rata-rata suatu kalkulasi yang menggunakan suatu kolom untuk masing-masing baris (bidang perhitungan).

SELECT AVG(itemstotal), AVG(itemstotal *
0.0825) AS AverageTax
FROM orders

Ketika menggunakan GROUP BY Clause, AVG mengkalkulasi satu nilai untuk masing-masing kelompok. Nilai ini menjadi pengumpulan dari kolom khusus untuk semua baris pada setiap kelompok. Statemen di bawah mengumpulkan nilai rata-rata untuk total kolom di dalam tabel ORDERS, memproduksi suatu subtotal untuk tiap perusahaan di dalam tabel COMPANY.

SELECT C."company", AVG(O."itemstotal") AS
Average,
MAX(O."itemstotal") AS Biggest,
MIN(O."itemstotal") AS Smallest
FROM "customer.db" C, "orders.db" O
WHERE (C."custno" = O."custno")
GROUP BY C."company"
ORDER BY C."company"

Applikasi :
AVG beroperasi hanya pada nilai-nilai klasifikasi. Untuk menggunakan AVG pada nilai-nilai tidak klasifikasi, penggunaan pertama CAST function untuk mengkonversi kolom ke suatu jenis klasifikasi.

Defenisi :
MAX fungsi tidak bisa digunakan pada memo atau BLOB Columns.

h. COUNT function
Kembalikan banyaknya baris yang mencukupi suatu queri untuk mencari kondisi.

COUNT(* | [ALL] column_reference | DISTINCT
column_reference)




Defenisi :
Penggunaan Count untuk menghitung banyaknya baris yang didapat kembali oleh statemen SELECT. Statemen SELECT bisa tunggal atau query multi-tabel. Nilai yang berasal dari COUNT mencerminkan suatu baris hitung oleh suatu dataset.

SELECT COUNT(amount)
FROM averaging

Semua hitung dikembalian untuk semua baris. Ketika DISTINCT (perbedaan) tidaklah ditetapkan, maka semua akan menjadi kegagalan yang tidak langsung.

DISTINCT (Perbedaan) nilai di dalam kolom khusus ketika baris dihitung.

i. Max Berfungsi
Mengembalikan nilai yang paling besar di dalam kolom yang ditetapkan.

MAX([ALL] column_reference | DISTINCT
column_reference))

Defenisi :
Menggunakan MAX untuk mengkalkulasi nilai yang paling besar untuk suatu kolom klasifikasi. Sebagai suatu fungsi kumpulan, MAX melaksanakan kalkulasinya dengan mengumpulkan nilai-nilai di dalam kolom-kolom yang sama ke seberang semua baris di dalam suatu dataset. Dataset adalah keseluruhan table yang disaring, atau suatu kelompok logis yang diproduksi oleh GROUP BY Clause. Kolom Nilai-Nilai nol adalah tercakup dalam pengumpulan tsb. Kolom batal Nilai-Nilai tidaklah terhitung di dalam kalkulasi itu. Jika banyaknya baris persyaratan adalah nol, MAX akan kembali menjadi suatuNilai BATAL.

SELECT MAX(itemstotal)
FROM orders

Semua hitung dikembalian untuk semua baris. Ketika DISTINCT (perbedaan) tidaklah ditetapkan, maka semua akan menjadi kegagalan yang tidak langsung.

DISTINCT (Perbedaan) nilai di dalam kolom khusus ketika baris dihitung.

Nilai kembalian MAX di dalam suatu kolom atau suatu kalkulasi yang menggunakan suatu kolom untuk melakukan perhitungan masing-masing baris (bidang perhitugan).

SELECT MAX(itemstotal), MAX(itemstotal *
0.0825) AS HighestTax
FROM orders

Ketika menggunakan GROUP BY Clause, MAX melakukan kalkulasi untuk masing-masing kelompok. Nilai ini menjadi pengumpulan dari kolom yang ditetapkan untuk semua baris pada setiap kelompok. Statemen di bawah mengumpulkan nilai yang paling besar untuk order total kolom di dalam tabel ORDER, memproduksi suatu subtotal untuk tiap perusahaan di dalam tabel COMPANY.

SELECT C."company", AVG(O."itemstotal") AS Average,
MAX(O."itemstotal") AS Biggest,
MIN(O."itemstotal") AS Smallest
FROM "customer.db" C, "orders.db" O
WHERE (C."custno" = O."custno")
GROUP BY C."company"
ORDER BY C."company"

Applikasi :
MAX dapat digunakan di semua kolom non-BLOB. Ketika menggunakan dengan kolom klasifikasi, nilai kembaliannya menjadi jenis yang sama ketika kolom ( seperti BILANGAN BULAT atau PELAMPUNG). Ketika kolon yang digunakan adalah CHAR kolom, nilai yang paling besar yang dikembalikan akan tergantung pada Borland Database Engine ( BDE), digunakan pengarah bahasa.


Catatan:
Fungsi MAX tidak bisa digunakan di memo atau BLOB columns.

1.0 Min Berfungsi
Mengembalikan nilai yang paling kecil di dalam kolom yang ditetapkan.

MIN([ALL] column_reference | DISTINCT column_reference)

Defenisi :
Menggunakan MIN untuk mengkalkulasi nilai yang paling kecil untuk suatu kolom klasifikasi. Sebagai suatu fungsi kumpulan, MIN melaksanakan kalkulasinya dengan mengumpulkan nilai-nilai di dalam kolom-kolom yang sama ke seberang semua baris di dalam suatu dataset. Dataset adalah keseluruhan table yang disaring, atau suatu kelompok logis yang diproduksi oleh GROUP BY Clause. Kolom Nilai-Nilai nol adalah tercakup dalam pengumpulan tsb. Kolom batal Nilai-Nilai tidaklah terhitung di dalam kalkulasi itu. Jika banyaknya baris persyaratan adalah nol, MIN akan kembali menjadi suatuNilai BATAL.

SELECT MIN(itemstotal)
FROM orders

Semua hitung dikembalian untuk semua baris. Ketika DISTINCT (perbedaan) tidaklah ditetapkan, maka semua akan menjadi kegagalan yang tidak langsung.

DISTINCT (Perbedaan) nilai di dalam kolom khusus ketika baris dihitung.

Nilai kembalian MIN di dalam suatu kolom atau suatu kalkulasi yang menggunakan suatu kolom untuk melakukan perhitungan masing-masing baris (bidang perhitugan).

SELECT MIN(itemstotal), MIN(itemstotal *
0.0825) AS LowestTax
FROM orders

Ketika menggunakan GROUP BY Clause, MIN melakukan kalkulasi untuk masing-masing kelompok. Nilai ini menjadi pengumpulan dari kolom yang ditetapkan untuk semua baris pada setiap kelompok. Statemen di bawah mengumpulkan nilai yang paling kecil untuk order total kolom di dalam tabel ORDERS, memproduksi suatu subtotal untuk tiap perusahaan di dalam tabel COMPANY.

SELECT C."company", AVG(O."itemstotal") AS
Average,
MAX(O."itemstotal") AS Biggest,
MIN(O."itemstotal") AS Smallest
FROM "customer.db" C, "orders.db" O
WHERE (C."custno" = O."custno")
GROUP BY C."company"
ORDER BY C."company"

Applikasi :
MAX dapat digunakan di semua kolom non-BLOB. Ketika menggunakan dengan kolom klasifikasi, nilai kembaliannya menjadi jenis yang sama ketika kolom ( seperti BILANGAN BULAT atau PELAMPUNG). Ketika kolon yang digunakan adalah CHAR kolom, nilai yang paling besar yang dikembalikan akan tergantung pada Borland Database Engine ( BDE), digunakan pengarah bahasa.

Catatan:
Fungsi MAX tidak bisa digunakan di memo atau BLOB columns.

11. SUM Function
Kalkulasi penjumlahan nilai untuk suatu kolom.

SUM([ALL] column_reference | DISTINCT column_reference)

Defenisi :
SUM digunakan untuk menjumlahkan semua nilai-nilai di dalam kolom yang ditetapkan. Sebagai suatu kumpulan fungsi, SUM melaksanakan kalkulasi nya dengan mengumpulkan nilai-nilai di dalam kolom-kolom yang sama ke seberang semua baris di dalam suatu dataset.

Dataset adalah table yang disaring, atau suatu kelompok logis yang diproduksi oleh GROUP BY Clause. Kolom Nilai-Nilai nol adalah tercakup di pengumpulan tsb. Kolom batal Nilai-Nilai tidaklah terhitung di dalam kalkulasi tsb. Jika banyaknya baris persyaratan adalah nol, SUM merupakan kembalian suatu nilai BATAL.

SELECT SUM(itemstotal)
FROM orders

Semua kembalian nilai yang paling kecil untuk semua baris. Ketika DISTINCT (Perbedaan) tidaklah ditetapkan, maka semua akan menjadi kegagalan yang tidak langsung.

DISTINCT (Perbedaan) nilai ketika menghitung nilai yang paling kecil di dalam kolom yang ditetapkan.

MIN kembalian nilai yang paling kecil di dalam suatu kolom atau suatu kalkulasi yang menggunakan suatu kolom untuk melakukan masing-masing perhitugan baris ( bidang perhitungan).

SELECT SUM(itemstotal), SUM(itemstotal *
0.0825) AS TotalTax
FROM orders

Ketika menggunakan GROUP BY Clause, SUM akan melakukan kalkulasi nilai untuk masing-masing kelompok. Nilai ini menjadi pengumpulan dari menetapkan kolom untuk semua baris pada setiap kelompok. Statemen di bawah mengumpulkan total nilai untuk order total kolom di dalam tabel ORDERS, memproduksi suatu subtotal untuk tiap perusahaan di dalam table COMPANY.

SELECT C."company", SUM(O."itemstotal") AS
SubTotal
FROM "customer.db" C, "orders.db" O
WHERE (C."custno" = O."custno")
GROUP BY C."company"
ORDER BY C."company"


Applikasi
SUM beroperasi hanya pada nilai-nilai klasifikasi. Untuk menggunakan SUM pada nilai-nilai tidak klasifikasi, penggunaan pertama adalah CAST Function untuk mengkonversi kolom ke suatu jenis klasifikasi.

12. CAST Function
Mengkonversi nilai yang ditetapkan untuk jenis data yang ditetapkan.

CAST(column_reference AS data type)

Defenisi :
Penggunaan CAST untuk mengkonversi nilai di dalam kolom yang ditetapkan kepada jenis data yang menetapkan. CAST dapat juga berlaku untuk harafiah dan menghitung nilai-nilai. CAST dapat digunakan di dalam kolom daftar statemen SELECT, di dalam sebutan untuk WHERE CLause, atau untuk memodifikasi membaharui atom dari statemen UPDATE.

Data_Type parameter boleh menjadi satu type kolom atau lebih yang dapat digunakan untuk jenis table yang menggunakan : CHAR, INTEGER, NUMERIC dan seterusnya. Kolom jenis tertentu tidak bisa digunakan sebagai jenis data target atau sumber: BLOB, MEMO, dan BYTES.

Statemen di bawah mengkonversi suatu Paradox DATETIME nilai kolom sampai saat ini.

SELECT CAST(saledate AS DATE)
FROM ORDERS

Mengubah nilai suatu kolom dengan CAST mengijinkan penggunaan dari yang lain sebutan atau fungsi pada suatu jenis data yang tidak cocok menjadi kebalikannya , seperti menggunakan Fungsi pada suatu kolom TANGGAL.



SELECT saledate,
SUBSTRING(CAST(CAST(saledate AS DATE) AS
CHAR(10)) FROM 1 FOR 1)
FROM orders

Ketika berlaku untuk kembalian data statemen SELECT, efeknya adalah menyimpan sementara dan tidak mempengaruhi data disimpan. Ketika berlaku untuk membaharui atom dari statemen UPDATE, efeknya adalah untuk mengkonversi kasus dari menyimpan nilai-nilai.

Catatan:
Fungsi Cast tidak bisa digunakan di memo atau BLOB Columns.

13. EXTRACT Function
Mengembalikan satu bidang dari suatu nilai tanggal.

EXTRACT(extract_field FROM column_reference)

Defenisi :
Penggunaan EXTRACT untuk mengembalikan tahun, bulan, atau bidang hari dari suatu TANGGAL/DATE atau TIMESTAMP kolom. Jika kolom menggunakan fungsi EXTRACT berisi suatu nilai BATAL, nilai kembalian EXTRACT akan menjadi BATAL. Jika nilai tidaklah BATAL, EXTRACT kembalikan nilai untuk unsur yang ditetapkan di dalam tanggal/date dan menyatakan sebagai SMALLINT.

Extract_Field parameter boleh berisi masing-masing dari specifiers: YEAR, MONTH, DAY, HOUR, MINUTE, or SECOND. Khusus YEAR, MONTH, and DAY hanya dapat digunakan di TANGGAL/DATE dan TIMESTAMP kolom. Khusus HOUR, MINUTE, and SECOND hanya digunakan di TIMESTAMP dan kolom WAKTU/TIME.

SELECT saledate,
EXTRACT(YEAR FROM saledate) AS YY,
EXTRACT(MONTH FROM saledate) AS MM,
EXTRACT(DAY FROM saledate) AS DD
FROM orders

Statemen di bawah menggunakan suatu DOB kolom ( yang berisi birthdates) untuk menyaring baris jika tanggal/date pada bulan Mei. Bulan dari DOB kolom didapat kembali dengan menggunakan fungsi CAST dan membandingkan ke 5, Mei menjadi bulan yang ke lima.

SELECT DOB, LastName, FirstName
FROM People
WHERE (EXTRACT(MONTH FROM DOB) = 5)

Applikasi
EXTRACT beroperasi hanya pada nilai-nilai DATE, TIME, dan TIMESTAMP. Untuk menggunakan EXTRACT pada nilai-nilai tidak menanggali penggunaan pertama fungsi CAST untuk mengkonversi kolom suatu jenis tanggal/date.

Defenisi :
Selama SQL-92 menyediakan fungsi EXTRACT, khusus TIMEZONE_HOUR dan TIMEZONE_MINUTE, ini tidaklah didukung di dalam SQL lokal.

5. Operator
1. Daftar Operator
SQL Lokal mendukung sebutan berikut :

Type Operators
Arithmetic + - * /
Logical AND OR NOT

2. Operator Perhitungan
Melaksanakan operasi perhitungan.

numeric_value1+ numeric_value2
numeric_value1- numeric_value2
numeric_value1* numeric_value2
numeric_value1 / numeric_value2




Defenisi :
Gunakan operator perhitungan untuk melaksanakan kalkulasi perhitungan pada data di dalam SELECT query. Kalkulasi dapat dilakukan di mana saja, nilai-nilai data tidak dikumpulkan, seperti di dalam SELECT atau WHERE Clause. Di dalam statemen di bawah, suatu nilai kolom adalah dikalikan dengan suatu klasifikasi harafiah.

SELECT (itemstotal * 0.0825) AS Tax
FROM orders

Operator perhitungan dilakukan di dalam order hak yang lebih tinggi dan normal: perkalian, pembagian, penambahan, dan kemudian pengurangan. Menjadikan suatu kalkulasi untuk dilakukan ke luar dari order hak yang lebih tinggi dan normal, penggunaan tanda kurung di sekitar operasi dilakukan dulu. Di dalam statemen di bawah penambahan dilakukan sebelum perkalian.

SELECT (n.numbers * (n.multiple + 1)) AS Result
FROM numbertable n

Applikasi :
Operator perhitungan beroperasi hanya pada nilai-nilai klasifikasi. Untuk menggunakan operator perhitungan pada nilai-nilai tidak klasifikasi, penggunaan pertama adalah fungsi CAST untuk mengkonversi kolom ke suatu jenis klasifikasi.

3. Operators Logis
Menghubungkan berbagai sebutan.

[NOT] predicate OR [NOT] predicate
[NOT] predicate AND [NOT] predicate

Defenisi :
Gunakan operator logis OR and DAN untuk menghubungkan dua sebutan di dalam WHERE Clause tunggal. Ini mengijinkan table untuk disaring berdasarkan pada berbagai kondisi-kondisi. Operator logis membandingkan hasil boolean dua perbandingan sebutan, masing-masing memproduksi suatu hasil boolean.
Jika OR digunakan, yang manapun menyangkut sebutan keduanya perbandingan dapat menghasilkan pada suatu nilai TRUE (BENAR) untuk keseluruhan ungkapan dalam mengevaluasi untuk TRUE (BENAR). Jika AND digunakan, perbandingan sebutan kedua-duanya harus mengevaluasi ke BENAR untuk keseluruhan ungkapan untuk BENAR; jika yang manapun FALSE (SALAH), keseluruhan FALSE (SALAH). Di dalam statemen di bawah, seandainya salah satu dari kedua sebutan perbandingan BENAR (reservdate< " 1/31/1998" atau membayar= BENAR), baris akan tercakup di hasil query yang ditetapkan.

SELECT *
FROM reservations
WHERE ((reservdate < "1/31/1998") OR (paid = TRUE))

Perbandingan operator logis dilakukan di dalam order hak yang lebih tinggi: OR dan AND. Untuk melaksanakan suatu perbandingan ke luar dari order hak yang lebih tinggi dan normal, penggunaan tanda kurung di sekitar perbandingan dilakukan dulu. Statemen SELECT di bawah mendapat kembali semua baris jika kolom BENTUK adalah " ronde" dan WARNA "biru". Itu juga baris dikembalikan jika kolom WARNA menjadi "merah", dengan mengabaikan nilai di dalam kolom BENTUK ( seperti " segi tiga"). Baris itu tidak akan dikembalikan jika BENTUK adalah "ronde" dan WARNA segalanya kecuali "biru" atau jika WARNA jadilah " biru" dan BENTUK segalanya kecuali " ronde".

SELECT shape, color, cost
FROM objects
WHERE ((shape = "round") AND (color = "blue"))
OR
(color = "red")

Tanpa tanda kurung, kelalaian order yang lebih tinggi digunakan dan logika berubah. Statemen di bawah, suatu variasi pada statemen di atas, baris akan dikembalikan jika BENTUK adalah "penyiku" dan WARNA menjadi "biru". Baris itu juga akan dikembalikan jika BENTUK adalah "penyiku" dan WARNA jadilah "merah". Tetapi tidak sama dengan statemen yang terdahulu, baris itu tidak akan dikembalikan jika WARNA menjadi "merah" dan BENTUK " segi tiga".
SELECT shape, color, cost
FROM objects
WHERE shape = "round" AND color = "blue" OR
color = "red"

Gunakan Operator NOT untuk Boolean hasil suatu perbandingan. Di dalam statemen di bawah, hanya baris itu jika PAID kolom berisi nilai FALSE yang diperoleh.

SELECT *
FROM reservations
WHERE (NOT (paid = "TRUE"))

6. Sebutan
1. Daftar Sebutan

Sebutan Defenisi
COMPARISON Membandingkan dua nilai-nilai.
BETWEEN Membandingkan suatu nilai ke suatu cakupan yang dibentuk oleh dua nilai-nilai.
EXISTS Menentukan apakah suatu nilai ada di dalam suatu tabel.
IN Menentukan apakah suatu nilai ada di dalam daftar nilai-nilai atau suatu tabel.
LIKE Membandingkan sebagian atau utuh, satu nilai dengan yang lain.
IS NULL Membandingkan suatu nilai dengan nilai kosong atau BATAL.
SOME/ANY/ALL Melaksanakan perbandingan terukur.








2. Sebutan Perbandingan
Membandingkan dua nilai-nilai.

value1 < value2 less than
value1 > value2 greater than
value1 = value2 equal to
value1 <> value2 not equal to
value1 != value2 not equal to (alternate syntax)
value1 >= value2 greater than or equal to
value1 <= value2 less than or equal to

Defenisi :
Gunakan sebutan perbandingan untuk membandingkan dua nilai-nilai. Nilai-Nilai perbandingaan dapat menjadi: nilai-nilai kolom, harafiah, atau kalkulasi. Hasil dari perbandingan adalah suatu nilai boolean yang digunakan di dalam konteks seperti WHERE Clause untuk menentukan pada suatu baris per baris apakah suatu baris sesuai ukuran-ukurannya.

SELECT *
FROM orders
WHERE (itemstotal >= 1000)

Perbandingan antara dua nilai-nilai yang sama atau suatu data dapat dipertukarkan. Jika satu nilai dari suatu data tidak cocok, konversi nilai itu dengan fungsi CAST ke suatu data dapat dipertukarkan.

Hasil suatu sebutan perbandingan dapat dimodifikasi oleh suatu operator logis, seperti NOT.

SELECT *
FROM orders
WHERE NOT (itemstotal >= 1000)

Catatan:
Sebutan perbandingan hanya dapat digunakan di WHERE or HAVING clause, atau di dalam gabungan ON Clause; mereka tidak bisa digunakan di dalam SELECT Clause.


3. BETWEEN predicate
Menentukan apakah suatu nilai jatuh di dalam suatu cakupan.

value1 [NOT] BETWEEN value2 AND value3

Defenisi :
Gunakan BETWEEN predicate untuk membandingkan suatu nilai ke suatu nilai cakupan. Jika nilai lebih besar dibandingkan atau sepadan dengan akhir rendah dari cakupan dan kurang dari atau sepadan dengan cakupan, kembalian BETWEEN adalah suatu nilai BENAR. Jika nilai kurang dari nilai akhir yang rendah atau lebih besar dibanding nilai, kembalian BETWEEN adalah suatu nilai FALSE(SALAH). Sebagai contoh, ungkapan di bawah kembalian suatu nilai FALSE (SALAH) sebab 10 bukanlah antara 1 dan 5.

10 BETWEEN 1 AND 5

Penggunaan NOT untuk kembalian sebaliknya merupakan perbandingan BETWEEN. Sebagai contoh, ungkapan di bawah kembalian suatu nilai TRUE (BENAR).

10 NOTBETWEEN 1 AND 5

BETWEEN bisa digunakan di semua jenis data non-BLOB, tetapi semua nilai-nilai perbandingan harus sama atau suatu data dapat dipertukarkan. Jika satu nilai dari suatu data tidak cocok, maka konversi nilai itu dengan fungsi CAST ke suatu jenis data dapat dipertukarkan. Nilai-Nilai yang digunakan di dalam BETWEEN perbandingan adalah kolom, harafiah, atau menghitung nilai-nilai.

SELECT saledate
FROM orders
WHERE (saledate BETWEEN "1/1/1988" AND "12/31/1988")

Isyarat
BETWEEN bermanfaat untuk mendapat kembali baris dengan nilai-nilai berdekatan yang tergolong dalam cakupan yang ditetapkan. Karena untuk mendapat kembali baris dengan nilai noncontiguous, maka digunakan IN Predicate.

4. EXISTS predicate
Menandai adanya apakah nilai-nilai ada di dalam suatu subquery.

EXISTS subquery

Defenisi :
Penggunaan perbandingan EXISTS untuk memilih suatu tabel berdasar pada keberadaan kolom nilai dari tabel di dalam suatu subquery. Subquery adalah digunakan untuk memilih WHERE Clause yang membandingkan satu atau lebih kolom di dalam tabel yang dipilih untuk bersesuaian kolom di dalam subquery itu. Suatu nilai benar jika subquery telah terdapat sedikitnya satu baris dalam hasil yang ditetapkan, Salah jika nol baris didapat kembali. Subquery dieksekusi sekali ketika masing-masing baris di dalam tabel yang dipilih dan keberadaan baris di dalam subquery digunakan untuk menghilangkan atau mengeluarkan baris di dalam tabel yang dipilih.

SELECT O.orderno, O.custno
FROM orders O
WHERE EXISTS
(SELECT C.custno
FROM customer C
WHERE (C.custno = O.custno))

Subquery lebih lanjut dipilih dengan kondisi-kondisi lain. Sebagai contoh, statemen di bawah kembalian baris menyinggung ke semua pelanggan yang sudah menempatkan total order/pesanan di mana melebihi $ 1000.

SELECT C.company, C.custno
FROM customer C
WHERE EXISTS
(SELECT O.custno
FROM orders O
WHERE (O.custno = C.custno) AND
(O.itemstotal > 1000))

Gunakan NOT untuk kembalian sebaliknya dari suatu Perbandingan.

5. IN Predicate
Menandai apakah suatu nilai ada di dalam satu set nilai-nilai.

value [NOT] IN (value_set)

Defenisi :
Gunakan perbandingan IN Predicate untuk memilih suatu tabel berdasar pada keberadaan suatu kolom nilai di dalam suatu satuan nilai perbandingan yang ditetapkan. Satuan nilai-nilai perbandingan statis yang manapun menggunakan suatu daftar comma-separated yang dinamis atau harafiah menggunakan hasil dari suatu subquery.

Nilai untuk membandingkan nilai-nilai yang ditetapkan dapat dikombinasi: suatu nilai kolom, suatu nilai harafiah, atau suatu nilai hitung.

Perbandingan nilai bisa merupakan suatu comma-separated statis daftar nilai-nilai harafiah.

SELECT C.company, C.state
FROM customer C
WHERE (C.state IN ("CA", "HI"))

Perbandingan yang di-set dapat juga menjadi hasil dari suatu subquery. Subquery boleh kembalian berbagai baris, tetapi hanya harus kembalian kolom tunggal untuk perbandingan.


SELECT C.company, C.state
FROM customer C
WHERE (C.state IN
(SELECT R.state
FROM regions R
WHERE (R.region = "Pacific")))


Gunakan NOT untuk kembalian sebaliknya dari IN perbandingan.

IN digunakan di semua jenis data non-BLOB, tetapi semua nilai-nilai perbandingan harus sama atau suatu data dapat dipertukarkan. Jika satu nilai dari suatu data tidak cocok, maka konversi nilai itu dengan CAST fungsi ke suatu jenis data yang dapat dipertukarkan.

Isyarat :
IN bermanfaat untuk mendapat kembali baris dengan nilai-nilai yang tidak berdekatan. Karena untuk mendapat kembali baris dengan nilai-nilai berdekatan yang tergolong suatu cakupan nilai, digunakan BETWEEN Predicate.

6. LIKE Predicate
Menandai adanya persamaan satu nilai dibandingkan dengan yang lain.

value [NOT] LIKE [substitution_char]
comparison_value [substitution_char] [ESCAPE
escape_char]

Defenisi :
Gunakan perbandingan LIKE Predicate untuk memilih suatu tabel berdasar pada persamaan suatu kolom nilai ke suatu nilai perbandingan. Penggunaan karakter penggantian mengijinkan perbandingan untuk didasarkan pada keseluruhan nilai kolom atau hanya sekedar porsi.

SELECT *
FROM customer
WHERE (company LIKE "Adventure Undersea")

Kartu penggantian karakter("%") digunakan di dalam perbandingan untuk menghadirkan suatu jumlah yang tak dikenal karakter. LIKE adalah BENAR ketika porsi dari nilai kolom membagi perbandingan nilai tidak bersesuaian kepada posisi dari kartu karakter. Kartu karakter dapat nampak di permulaan, pertengahan, atau akhir nilai perbandingan (berbagai kombinasi dari posisi ini). Sebagai contoh, statemen di bawah mendapat kembali baris jika nilai kolom mulai dengan "A" dan diikuti oleh jumlah manapun karakter. Mempertemukan nilai-nilai bisa meliputi "Action Club" and "Adventure Undersea", but not "Blue Sports"..

SELECT *
FROM customer
WHERE (company LIKE "A%")

Karakter tunggal penggantikarakter ("_") digunakan di dalam perbandingan untuk menghadirkan karakter tunggal. LIKE adalah BENAR ketika porsi dari pertandingan nilai kolom yang membagi perbandingan nilai tidak bersesuaian kepada posisi dari karakter tunggal pengganti karakter. Karakter tunggal pengganti karakter dapat nampak di permulaan, pertengahan, atau akhir nilai perbandingan ( berbagai kombinasi dari posisi ini). Gunakan satu karakter tunggal pengganti karakter untuk masing-masing karakter di dalam pilihan Sebagai contoh, statemen di bawah mendapat kembali baris jika nilai kolom mulai dengan "b" mengakhiri dengan "n", dengan satu karakter antara nilai. Mempertemukan nilai-nilai bisa meliputi "bin" and "ban", but not "barn".

SELECT words
FROM dictionary
WHERE (words LIKE "b_n")

Penggunaan NOT untuk kembalian sebaliknya dari suatu perbandingan LIKE.

Penggunaan ESCAPE ketika kartu karakter "%" atau "_" nampak seperti data di dalam kolom itu. Kata Kunci ESCAPE mengangkat suatu karakter jalan keluar. Di dalam perbandingan nilai untuk LIKE Predicate, karakter yang diikuti karakter jalan keluar diperlakukan sebagai suatu karakter data dan tak satu dari kartu karakter manapun. Kartu karakter lain di dalam nilai perbandingan tidak dibuat buat.

Di dalam contoh di bawah, "^" karakter ditunjuk seperti karakter jalan keluar. Di dalam perbandingan nilai untuk LIKE Predicate ("% 10^%%"), "%" bahwa dengan seketika mengikuti karakter jalan keluar diperlakukan sebagai data di dalam nilai percent itu. Ini mengijinkan pemilihan berdasar pada string " 10%".

SELECT *
FROM Sales
WHERE (PercentValue LIKE "%10^%%" ESCAPE "^")

LIKE dapat digunakan hanya dengan data CHAR yang dapat dipertukarkan. Jika satu nilai dari suatu data tidak cocok, maka konversi nilai itu dengan fungsi CAST ke suatu data yang dapat dipertukarkan. Perbandingan yang dilakukan oleh LIKE Predicate adalah case-sensitive.

7. IS NULL predicate
Menandai apakah suatu kolom berisi suatu nilai BATAL.

column_reference IS [NOT] NULL

Defenisi :
Penggunaan IS NULL Predicate untuk memilih suatu tabel berdasar pada kolom yang ditetapkan yang berisi suatu nilai BATAL ( kosong).

SELECT *
FROM customer
WHERE (invoicedate IS NULL)

Penggunaan NOT UNTUK kembalian sebaliknya dari suatu perbandingan IS NULL (BATAL).

Catatan :
Untuk suatu kolom klasifikasi, suatu nilai nol tidaklah sama halnya suatu nilai BATAL.

8. Some/Any/All Predicate
Membandingkan suatu kolom nilai ke suatu kolom nilai di dalam berbagai baris di dalam suatu subquery.

column_reference comparison_predicate SOME |
ANY | ALL (subquery)



Defenisi :
Gunakan sebutan perbandingan yang terukur SOME, ANY, and ALL untuk memilih suatu table dengan membandingkan suatu kolom nilai dengan berbagai perbandingan nilai. Sebutan perbandingan yang terukur digunakan pada sebutan perbandingan untuk membandingkan suatu kolom nilai ke berbagai nilai-nilai di dalam suatu kolom suatu subquery.

ANY Predicate mengevaluasi TRUE ketika sebutan perbandingan yang yang menemani mengevaluasi TRUE untuk nilai manapun dari subquery itu. SOME Predicate beroperasi secara fungsional sama halnya ANY. Sebagai contoh, Penggunaan statemen di bawah, untuk baris manapun yang didapat kembali dari HOLDINGS, nilai di dalam kolom PUR_PRICE adalah lebih besar dibanding tiap nilai kembalian di dalam subquery kolom PRICE.

SELECT *
FROM "holdings.dbf" H
WHERE (H."pur_price" > ANY
(SELECT O."price"
FROM "old_sales.dbf"))

Semua sebutan mengevaluasi BENAR ketika sebutan perbandingan yang yang menemani mengevaluasi BENAR untuk semua nilai-nilai dari subquery itu. Sebagai contoh, penggunaan statemen di bawah, untuk baris manapun didapat kembali dari tabel HOLDINGS, nilai di dalam kolom PUR_PRICE harus lebih besar dibanding tiap-tiap nilai kembalian di dalam subquery kolom PRICE.

SELECT *
FROM "holdings.dbf" H
WHERE (H."pur_price" > ALL
(SELECT O."price"
FROM "old_sales.dbf"))






Catatan :
Subquery menyediakan nilai-nilai perbandingan untuk sebutan perbandingan yang terukur dari berbagai baris, tetapi harus hanya mempunyai satu kolom.

7. Relational Operation
SQL Lokal mendukung jenis gabungan berikut :

Gabungan operator Uraian
Equi-Join Menggabung dengan dua tabel, penyaringan ke luar baris tidak ketemu
INNER Gabungan dua tabel, penyaringan ke luar baris tidak ketemu
OUTER Gabungan dua tabel, tidak menahan baris.
Cartesian Gabungan dua tabel, mempertemukan masing-masing baris satu tabel dengan masing-masing baris lainnya.
UNION Menyambung Gabungan hasil satuan satu query dengan hasil satuan query yang lain .
Heterogeneous Gabungan Heterogen dua tabel di (dalam) database berbeda, termasuk jenis database berbeda.

1. Equi-Join
Menggabung dengan dua tabel berdasar pada kolom menilai umum antara keduanya

SELECT column_list
FROM table_reference, table_reference [, table_reference...]
WHERE predicate [AND predicate...]

Uraian :
Gunakan equi-join untuk menggabung dengan dua tabel, suatu tabel terhubung dan sumber, yang mempunyai nilai-nilai dari satu atau lebih kolom bersama-sama. Satu atau lebih kolom dari masing-masing tabel dibandingkan jika anak kalimat/ketentuan untuk nilai-nilai sama. Karena baris di dalam tabel sumber yang mempunyai suatu pertandingan di tabel terhubung, data untuk tabel sumber mengayuh dan mempertemukan tabel terhubung baris adalah tercakup di hasil yang telah ditetapkan. Di dalam sumber tanpa pertandingan tabel terhubung dikeluarkan dari hasil yang dihubungkan.

SELECT *
FROM customer C, orders O
WHERE (C.custno = O.custno)

Lebih dari satu tabel mungkin dihubungkan dengan suatu equi-join. Satu sebutan perbandingan kolom di mana anak kalimat/ketentuan diperlukan untuk masing-masing kolom membandingkan untuk bergabung dengan masing-masing dua tabel. Statemen di bawah bergabung dengan tabel PELANGGAN untuk PESAN dan kemudian PESAN ke MATERI. Dalam hal ini, tabel terhubung ORDER bertindak sebagai suatu tabel sumber untuk tabel terhubung MATERI

SELECT *
FROM customer C, orders O, items I
WHERE (C.custno = O.custno) AND
(O.orderno = I.orderno)

Tabel boleh juga dihubungkan dengan suatu penggabungan berbagai kolom menilai untuk menghasilkan nilai tunggal untuk sebutan perbandingan gabungan. Di sini, ID1 dan ID2 kolom SAMBUNGAN adalah concatenated dan bandingkan dengan nilai-nilai di (dalam) kolom yang tunggal ORANG YANG TAK PUNYA NALURI di dalam SUMBER.

SELECT *
FROM source S, joining J
WHERE (S.ID = J.ID1 || J.ID2)

Suatu ORDER oleh ketentuan di dalam equi-join statemen dapat menggunakan kolom dari manapun tabel ditetapkan DARI ketentuan ke jenis adalah hasil yang menetapkan.


2. Inner Join
Menggabung dengan dua tabel berdasar pada kolom menilai umum antara keduanya

SELECT column_list
FROM table_reference
[INNER] JOIN table_reference
ON predicate
[[INNER] JOIN table_reference
ON predicate...]

Defenisi:
Gunakan suatu Inner Join untuk menggabung dengan dua tabel, suatu tabel terhubung dan sumber, yang [itu] mempunyai nilai-nilai dari satu atau lebih kolom bersama-sama. Satu atau lebih kolom dari masing-masing tabel dibandingkan PADA anak kalimat/ketentuan untuk nilai-nilai sama. Karena baris di dalam tabel sumber yang mempunyai suatu pertandingan didalam tabel terhubung, data untuk tabel sumber mengayuh dan mempertemukan tabel terhubung baris adalah tercakup dari hasil yang ditetapkan. Carilah di dalam tabel sumber tanpa pertandingan tabel yang terhubung dikeluarkan dari hasil yang ditetapkan.


SELECT *
FROM customer C
INNER JOIN orders O
ON (C.custno = O.custno)

Lebih dari satu tabel mungkin dihubungkan dengan suatu Inner Join. Satu penggunaan operator Inner Join dan bersesuaian PADA anak kalimat/ketentuan diperlukan untuk masing-masing masing-masing satuan dua tabel bergabung. Satu sebutan perbandingan kolom di dalam suatu PADA anak kalimat/ketentuan diperlukan untuk masing-masing kolom membandingkan untuk ber/menggabung dengan masing-masing dua tabel. Statemen di bawah ber/menggabung dengan tabel PELANGGAN untuk PESAN, dan kemudian PESAN ke MATERI. Dalam hal ini, tabel terhubung pesanan bertindak sebagai suatu tabel sumber untuk tabel terhubung MATERI

SELECT *
FROM customer C
JOIN orders O
ON (C.custno = O.custno)
JOIN items I
ON (O.orderno = I.orderno)

Tabel boleh juga dihubungkan penggunaan suatu penggabungan berbagai kolom menilai untuk menghasilkan nilai tunggal untuk sebutan perbandingan gabungan. Di sini, ID1 dan ID2 kolom di dalam JOINING adalah concatenated dan bandingkan dengan nilai-nilai di (dalam) kolom yang tunggal ID dalam Source

SELECT *
FROM source S
INNER JOIN joining J
ON (S.ID = J.ID1 || J.ID2)

Suatu PESANAN dengan anak kalimat di dalam statemen Inner Join dapat menggunakan kolom dari manapun tabel ditetapkan FROM anak kalimat ke jenis adalah hasil yang menetapkan.

2. Outer Join
Menggabung dengan dua tabel berdasar pada kolom menilai umum antara keduanya, mencakup yang tidak ketemu

SELECT column_list
FROM table_reference
LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference
ON predicate
[LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference
ON predicate...]

Defenisi :
Gunakan suatu Outer Join untuk bergabung dengan dua tabel, suatu tabel terhubung dan sumber, yang mempunyai nilai-nilai dari satu atau lebih kolom bersama-sama. Satu atau lebih kolom dari masing-masing tabel dibandingkan di (dalam) PADA ketentuan untuk nilai-nilai sama. Karena baris di (dalam) tabel sumber yang mempunyai suatu pertandingan di (dalam) tabel terhubung, data untuk tabel sumber mencari dan mempertemukan tabel terhubung baris adalah tercakup di hasil terapan. Caerilah di dalam tabel sumber tanpa pertandingan tabel terhubung dari hasil terapan yang dihubungkan.

Di dalam statemen di bawah, PELANGGAN dan tabel ORDER dihubungkan nilai-nilai didasarkan pada CUSTNO kolom, yang (mana) masing-masing tabel berisi.Karena baris dari PELANGGAN yang tidak mempunyai suatu mempertemukan nilai antar[a] CUSTOMER.CUSTNO dan ORDERS.CUSTNO, kolom dari ORDER berisi nilai-nilai BATAL.

SELECT *
FROM customer C
LEFT OUTER JOIN orders O
ON (C.custno = O.custno)

Lebih dari satu tabel mungkin dihubungkan dengan suatu Outer Join. Satu penggunaan operator Outer Join dan bersesuaian pada anak kalimat/ketentuan diperlukan untuk masing-masing masing-masing satuan dua tabel bergabung. Satu sebutan perbandingan kolom suatu PADA ketentuan diperlukan untuk masing-masing kolom membandingkan untuk bergabung dengan masing-masing dua tabel. Statemen di bawah bergabung dengan tabel PELANGGAN untuk PESAN, dan kemudian PESAN ke MATERI. Dalam hal ini, tabel terhubung PESANAN bertindak sebagai suatu tabel sumber untuk tabel terhubung MATERI

PESAN
Tabel boleh juga dihubungkan penggunaan suatu penggabungan berbagai kolom menilai untuk menghasilkan nilai tunggal untuk sebutan perbandingan gabungan. Di sini, ID1 dan ID2 kolom SAMBUNGAN adalah concatenated dan bandingkan dengan nilai-nilai di dalam kolom yang tunggal ID di dalam SOURCE

SELECT *
FROM customer C
FULL OUTER JOIN orders O
ON (C.custno = O.custno)
FULL OUTER JOIN items I
ON (O.orderno = I.orderno)

Tabel boleh juga dihubungkan menggunakan ungkapan untuk menghasilkan nilai tunggal untuk sebutan perbandingan gabungan. Di sini, ID1 dan ID2 kolom di dalam SAMBUNGAN secara terpisah dibandingkan dengan dua nilai-nilai yang diproduksi oleh Fungsi menggunakan kolom yang tunggal ID di (dalam) SOURCE.

SELECT *
FROM source S
RIGHT OUTER JOIN joining J
ON (SUBSTRING(S.ID FROM 1 FOR 2) = J.ID1) AND
(SUBSTRING(S.ID FROM 3 FOR 1) = J.ID2)

Suatu PESANAN dengan anak kalimat/ketentuan di (dalam) statemen Outer Join dapat menggunakan kolom dari manapun tabel ditetapkan FROM ketentuan ke sort;jenis adalah hasil terapan

5. Cartesian join
Menggabung dengan dua tabel berdasar pada kolom menilai umum antara keduanya, termasuk tidak bergabung

SELECT *
FROM table_reference, table_reference
[,table_reference...]

Uraian :
Gunakan suatu Cartesian Join untuk bergabung dengan dua tabel, suatu tabel terhubung dan sumber, yang mempunyai satu atau lebih kolom bersama-sama. Satu atau lebih kolom dari masing-masing abel dibandingkan PADA ketentuan untuk nilai-nilai sama. perbedaan Yang utama antara gabungan yang sebelah luar dan bagian dalam adalah bahwa, di (dalam) gabungan sebelah luar mencari dari tabel sumber yang tidak mempunyai suatu perbandingan di (dalam) tabel terhubung tidaklah dikeluarkan dari hasil menetapkan. Kolom dari tabel terhubung untuk baris di tabel sumber tanpa mempunyai nilai-nilai BATAL.

SELECT *
FROM “employee.dbf”, “items.db”

6. UNION join
Gabungkan baris satu tabel kepada akhir tabel yang lain .

SELECT col_1 [, col_2, ... col_n]
FROM table_reference
UNION [ALL]
SELECT col_1 [, col_2, ... col_n]
FROM table_reference

Defenisi :
Gunakan penyambung gabungan untuk menambahkan baris satutabel kepada akhir yang tersusun SELECT hasil query menetapkan.
Select statemen untuk tabel terhubung dan sumber harus meliputi yang sama jumlah kolom untuk UNION JOIN dapat dipertukarkan. struktur tabel Themselve tidak perlu menjadi sama halnya mempertemukan kolom itu tercakup di statemen SELECT.

SELECT custno, company
FROM customers
UNION
SELECT custno, company
FROM old_customers

Mempertemukan data mengetik untuk suatu kolom tidaklah selalu yang wajib untuk data yang didapat kembali oleh Penyambung k seberang berbagai tabel. Jika ada suatu data mengetik perbedaan antara dua tabel untuk kolom ditentukan, suatu kesalahan terjadi jika kolom yang sama dari yang kedua tabel akan hilangkan data. Sebagai contoh, jika yang pertama kolom tabel dari jenis TANGGAL dan tabel jenis TIMESTAMP yang kedua , bagian dari TIMESTAMP nilai akan hilang ketika memasuki suatu TANGGAL/DATE lebih sedikit mengetik kolom. A " Jika tidak sepadan di (dalam) ungkapan" kesalahan dihasilkan untuk situasi ini. Secara umum, ketika ada perbedaan kolom antara tabel, penggunaan LEMPAR fungsi untuk mengkonversi kolom kepada suatu jenis dapat dipertukarkan.




SELECT s.id, CAST(s.date_field AS TIMESTAMP)
FROM source s
UNION ALL
SELECT j.id, j.timestamp_field
FROM joiner j

Mempertemukan nama tidaklah wajib untuk hasil menetapkan kolom yang didapat kembali oleh Penyambung ke berbagai tabel. Kolom menyebut perbedaan antara berbagai tabel sumber secara otomatis ditangani. Jika kolom [yang] yang pertama dua tabel mempunyai suatu nama berbeda, kolom yang pertama di dalam Penyambunghasil yang di-set akan menggunakan bahwa dari permulaan PILIH statemen.

Dengan tak hadir, baris tidak beda dikumpulkan ke dalam baris tunggal di (dalam) serikat buruh gabungan. Menggunakan SEMUA untuk mempertahankan baris tidak beda.

Untuk menggabung dengan dua tabel dengan Union Join di mana satu tabel tidak mempunyai suatu kolom yang dimasukkan oleh yang lain, suatu [yang] harafiah dapat dipertukarkan atau ungkapan mungkin digunakan sebagai gantinya di (dalam) PILIH statemen hilang kolom itu. Sebagai contoh, jika tidak ada kolom di (dalam) JOINING sesuai dengan kolom NAME di (dalam) SOURCE adalah suatu ungkapan digunakan untuk menyediakan suatu nilai untuk suatu JOINING.NAME kolom pura-pura. Mengumpamakanlah SOURCE.NAME dari jenis CHAR(10), LEMPAR fungsi digunakan untuk mengkonversi suatu dawai karakter kosong ke CHAR(10).

SELECT s.id, s.name
FROM source s
UNION ALL
SELECT j.id, CAST("" AS CHAR(10))
FROM joiner j






7. Heterogeneous joins
Menggabung dengan dua tabel dari database berbeda.

SELECT column_list
FROM ":database_reference:table_reference", ":database_reference:table_reference" [,":database_reference:table_reference"...]
WHERE predicate [AND predicate...]

Uraian :
Gunakan suatu gabungan heterogen untuk berggabung dengan dua tabel yang terletak pada database berbeda. Tabel Yang dihubungkan mungkin adalah dari jenis yang berbeda seperti dBASE ke atau Paradox Paradox ke Interbase), tetapi kamu hanya dapat menggabung dengan tabel [yang] jenis database siapa adalah dapat diakses melalui/sampai BDE ( lokal, ODBC, atau SQL Menghubungkan). Suatu hetergeneous gabungan mungkin (adalah) gabungan yang manapun yang didukung oleh SQL lokal. Perbedaan adalah di (dalam) sintaksis untuk acuan tabel database yang berisi masing-masing [tabel;meja] ditetapkan di (dalam) acuan tabelmengepung dengan tanda titik dua dan keseluruhan acuan terlampir di (dalam) tanda kutip. Database menetapkan sebagai bagian dari acuan tabel mungkin adalah suatu acuan direktori dan pengarah ( untuk tabel lokal) atau suatu BDE alias.

SELECT *
FROM ":DBDEMOS:customer.db" C, ":BCDEMOS:orders.db" O
WHERE (C.custno = O.custno)

H. Query Updatable
Definisi...

Query Single-table
Query yang mendapat kembali data dari tabel tunggal adalah
updatable dengan ketentuan bahwa:

*Tidak ada kata kunci BEDA di (dalam) MEMILIH.
*Segalanya di (dalam) MILIH anak kalimat/ketentuan adalah suatu acuan kolom sederhana atau suatu kolom dihitung, tidak (ada) pengumpulan diijinkan. Kolom yang dihitung tinggal read-only.
*Tabel disesuaikan di (dalam) DARI anak kalimat/ketentuan adalah suatu tabel dasar updatable.
*Tidak ada KELOMPOK OLEH atau SETELAH anak kalimat/ketentuan.
*Tidak ada subqueries di (dalam) statemen.
*Tidak ada ORDER OLEH anak kalimat

DENGAN anak kalimat/ketentuan ditiadakan dan query yang updatable jika ORDER OLEH ketentuan menggunakan kolom tunggal dan di sana adalah suatu dBASE single-column yang utama atau index sekunder mendasarkan pada sama itu . itu . dBASE campuran ( ungkapan) index tidak akan meniadakan read-only efek dari suatu ORDER OLEH anak kalimat/ketentuan. Suatu Paradox tunggal- atau multi-field index utama akan membuat query yang updatable jika ORDER; DENGAN penggunaan persisnya kolom yang sama ( di (dalam) order; yang sama) sebagaiindex [itu]. Paradox index sekunder tidak akan meniadakan read-only efek dari suatu ORDER OLEH ketentuan.

Query Multi-table
Semua query yang ber/menggabung dengan dua atau lebih tabel akan menghasilkan suatu read-only menghasilkan di-set.

Perhitungan Fields
Karena query yang bisa membaharui dengan bidang dihitung, suatu field properti tambahan mengidentifikasi suatu bidang hasil ketika kedua-duanya read-only dan menghitung. Tiap-Tiap panggilan kepada BDE berfungsi Dbiputfield menyebabkan kalkulasi ulang tentang segala bidang dependent .

Parameter Subtitution
Parameter Juru gambar/tukang cap dapat digunakan di (dalam) DML statemen sebagai pengganti nilai-nilai data. Parameter dikenali oleh suatu tanda titik dua terdahulu(:). Sebagai contoh:

SELECT last_name, first_name
FROM "customer.db"
WHERE (last_name > :lname) AND (first_name < :fname)

Parameter mengijinkan SQL statemen yang sama untuk digunakan dengan data berbeda menilai untuk digunakan untuk perbandingan. Parameter adalah placeholders untuk data menilai. Pada runtime, aplikasi yang awal dan akhir mengisi parameter dengan suatu nilai, [sebelum/di depan] query dieksekusi.
Ketika query dieksekusi, nilai-nilai data beralih menjadi parameter diganti/ digantikan untuk parameter placeholder dan SQL statemen diterapkan.

Parameter digunakan untuk memberikan nilai-nilai data pada digunakan di (dalam) DI MANA ketentuan perbandingan dan membaharui atom di (dalam) pembaharuan statemen. Parameter tidak bisa digunakan untuk lewat nilai-nilai untuk metadata obyek nama ( nama kolom dan tabel

UPDATE orders
SET itemstotal = :TotalParam
WHERE (orderno = 1014)

Data Nilai-Nilai memberikan kepada SQL statemen ketika parameter terlampir di dalam tanda kutip jika bisa diterapkan. Begitu, ketika suatu persediaan aplikasi awal dan akhir Habisdan TANGGAL/DATE menilai untuk parameter, tanda kutip tidak perlu dimasukkan ketika parameter didiami dengan nilai-nilai.

B. Data Definisi Bahasa (DDL)

Definisi Data
SQL Lokal mendukung bahasa definisi data ( DDL) untuk/karena menciptakan, mengubah, dan menghapus index dan tabel.
SQL Lokal tidak mengijinkan metadata obyek menyebut untuk diwakili oleh parameter di dalam DDL statemen.

CREATE TABLE Ciptakan suatu tabel baru.
ALTER TABLE Menambahkan kolom ke dan menghapus kolom dari suatu tabel yang ada.
DROP TABLE Hapus suatu tabel yang ada.



CREATE INDEX Ciptakan suatu index sekunder yang baru untuk suatu tabel yang ada.
DROP INDEX Hapus suatu index sekunder atau utama yang ada.

A. Menciptakan Tabel (Create Table)
Membuat tabel

CREATE TABLE table_reference (column_definition
[, column_definition,...] [,
primary_key_constraint])

Defenisi :
Penggunaan CREATE TABLE adalah statemen untuk menciptakan suatu dBASE atau
paradox tabel menggambarkan kolom nya, dan menggambarkan suatu batasan kunci utama.

Tabel menyebut acuan untuk CREATE TABLE harus mematuhi aturan diuraikan di bagian atas penamaan konvensi. Di Tabel tersebut harus terlampir tanda kutip.

Kolom Definisi terdiri dari suatu daftar titik koma kombinasi nama kolom, jenis data, dan dimensi. Daftar definisi kolom harus terlampir tanda kurung. Nomor; Jumlah dan jenis dimensi yang harus ditetapkan bervariasi dengan jenis kolom. Bagian atas penjelasan kolom mengetik untuk sintaksis yang spesifik dari semua jenis kolom

Gunakan PRIMARY KEY ( atau BATASAN) kata kunci untuk menciptakan suatu index utama untuk table. Statemen yang baru menciptakan suatu paradox tabel dengan suatu batasan PRIMARY KEY pada







LAST_NAME dan FIRST_NAME kolom:
MENCIPTAKAN TABEL " employee.db"
(
last_name CHAR(20),
first_name CHAR(15),
gaji NUMERIC(10,2),
dept_no SMALLINT,
KUNCI UTAMA ( last_name, first_name)
)

Suatu sintaksis pengubah untuk menciptakan suatu batasan kunci utama sedang menggunakan kata kunci CONSTRAINT. Sedang Paradox index utama tidak mempunyai nama, suatu nama sebaiknya disajikan untuk mencukupi kata kunci CONSTRAINT untuk suatu nama tanda.

CREATE TABLE " employee.db"
(
last_name CHAR(20),
first_name CHAR(15),
gaji NUMERIC(10,2),
dept_no SMALLINT,
PRIMARY KEY ( last_name, first_name)
)

Tandai apakah tabel adalah suatu Paradox atau dBASE dengan perluasan file ketika menamai tabel.

* DB" untuk/karena paradox Tabel
* DBF" untuk/karena dBASE tabel

Jika kamu menghilangkan perluasan file untuk suatu nama tabel lokal, tabel diciptakan menjadi jenis tabel yang ditetapkan di dalam Kelalaian Pengarah yang menentukan di dalam pengurus Kegunaan Sistem INIT halaman BDE. Ketika penetapan suatu perluasan file, tabel menyebut acuan untuk CREATE TABLE harus terlampir tanda kutip.


Kolom Definisi berdasar pada daerah tidaklah didukung. Kunci utama menjadi satu-satunya format batasan yang dapat digambarkan dengan CREATE TABLE

Untuk menciptakan suatu tabel dengan kolom yang mempunyai ruang atau karakter non-alphanumeric di dalam nama kolom, kamu harus memasukkan kolom diikuti tanda kutip dan awalan kolom dikutip dari tabel yang diikuti tanda kutip.

CREATE TABLE " abc.db" A
(
ID CHAR(3),
" abc.db"."funny nama" CHAR(10)

B. Alter Table
Tambahkan atau menghapus suatu kolom dari suatu tabel.

ALTER TABLE table_reference DROP [COLUMN] column_reference ADD [COLUMN] column_reference , acuan Tempat column_reference ADD [COLUMN] column_reference...

Defenisi :
Penggunaan ALTER TABLE adalah statemen untuk menambahkan suatu kolom atau menghapus suatu kolom dari suatu tabel yang ada. Bisa saja untuk menghapus satu kolom dan menambahkan yang lain.

Kata kunci DROP memerlukan hanya nama dari kolom untuk dihapus. ADD kata kunci memerlukan kombinasi kolom yang sama sebutan, pengetikan, dan mungkin definisi dimensi ketika CREATE TABLE penjelasan kolom baru. Bagian atas penjelasan kolom pengetikan untuk sintaksis yang spesifik dari semua kolom didukung.

Statemen di bawah menghapus kolom FULLNAME dan menambahkan kolom LASTNAME.

ALTER TABLE " names.db"

DROP fullname, ADD lastname CHAR(25)

Adalah mungkin untuk menghapus dan menambahkan suatu kolom nama yang sama didalam ALTER TABLE proses itu sendiri. Ini mengijinkan pendefinisian ulang kolom yang cepat selagi masih di dalam tahap disain database.

ALTER TABLE "names.db"

DROP lastname, ADD lastname CHAR(30)

Jika suatu kolom untuk dihapus menjadi bagian dari suatu kunci utama, index yang utama dihapus. ALTER TABLE gagal pada usaha suatu penghapusan kolom yang menjadi target batasan kunci asing ( integritas yang mempunyai petunjuk).

Ke kolom acuan dengan ruang atau karakter non-alphanumeric ditampilkan dalam kolom nama, kamu harus memasukkan tanda kutip didalam kolom dan awalan TERPOTONG. ALINEA TERLALU BESAR.

ALTER TABLE "customer.db"

ADD " customer.db"."#ID" CHAR(3)

C. Drop Table
Hapus suatu tabel

DROP TABLE tabel_reference

Defenisi :
Gunakan Drop Table statemen untuk menghapus suatu tabel yang ada. Statemen di bawah akan jatuh pada suatu paradox tabel


D. Create Index
Ciptakan suatu index sekunder.

CREATE [UNIQUE] [ASC | DESC] INDEX index_reference ON
table_reference (column_reference [,column_reference..]

Defenisi:
Penggunaan CREATE INDEX statemen adalah untuk menciptakan suatu index sekunder pada suatu tabel yang ada. Index Nama tidak ikut dalam paradox Index pada kolom. Dalam kaitan dengan dBASE index yang membedakan, hanya single-column index dapat diciptakan dengan CREATE INDEX

Menggunakan UNIK untuk menciptakan suatu index yang menaikkan suatu kesalahan jika baris dengan nilai-nilai kolom salinan dimasukkan/disisipi. Jika tidak, index tidaklah unik.

Menggunakan ASC untuk menciptakan suatu index yang memesan data di dalam suatu arah dari yang paling kecil ke paling besar. DESC Ciptakan suatu turun pemesanan arah Ketika suatu arah tidaklah ditetapkan, ASC menjadi tidak unik

DROP TABLE “employee.db”

E. Drop Index
Hapus suatu index.

DROP INDEX table_reference.index_reference | PRIMARY

Defenisi :
Untuk menghapus suatu dBASE yang utama atau index sekunder atau suatu Paradox index sekunder, mengidentifikasi index menggunakan nama index dan nama tabel yang dipisahkan oleh suatu identifier connector lambang(.)

DROP INDEX "employee.dbf".namex


Untuk menghapus suatu Paradox index utama, mengidentifikasi index dengan kata kunci UTAMA.

DROP INDEX orders.PRIMARY

Keberadaan index boleh mempengaruhi updatabilas query. Untuk lebih informasi lihat bagian atas query updatable.

Read More......